Bobo.id - Ratusan juta tahun yang lalu, benua-benua di Bumi ini tergabung menjadi sebuah super kontingen, namanya Pangaea.
Kemudian dalam prosesnya, daratan Pangaea terpisah menjadi Gondwana dan Laurasia.
Akhirnya, jadilah tujuh benua yang kita tahu sekarang; Asia, Australia, Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Antartika.
Namun lempeng tektonik Bumi memang terus bergerak.
Para ilmuwan pun jadi bertanya-tanya, mungkinkah di masa depan akan ada super kontinen lagi?
Rupanya ada kemungkinan ini bisa terjadi, lo!
Baca Juga : Selain di Bumi dan Mars, Badai Debu Juga Terjadi di Titan, lo!
Karena Pangaea bukanlah super kontinen yang pertama di Bumi.
Maka dari itu, masa Pangaea bukanlah terakhir kalinya bumi punya super kontinen.
Menurut ahli geologi, Ross Mitchell, yang menjadi perdebatan para ilmuwan adalah seperti apa rupa "Pangaea" berikutnya.
Para ahli menyebut super kontinen berikutnya dengan nama Amasia atau Pangea Proxima.
Ahli geologi sama-sama sepakat kalau ada siklus pembentukan super kontinen yang cukup teratur, nih, teman-teman.
Siklus ini sudah terjadi tiga kali, termasuk Pangaea.
Baca Juga : Planet Bumi Semakin Tua, Lakukan Cara Ini untuk Menyelamatkannya, yuk!
Pertama adalah Nuna atau Columbia yang ada sekitar 1,8 sampai 1,3 miliar tahun yang lalu.
Kemudian ada Rodinia yang ada sekitar 1,2 miliar - 750 tahun yang lalu.
Sehingga sangat mungkin ada super kontinen lagi di masa depan.
Pertemuan dan persebaran kontinen di bumi ini terikat dengan pergerakan lempeng tektonik, teman-teman.
Dalam proses yang disebut konveksi, material panas dari dalam Bumi akan muncul ke atas, sementara material yang lebih dingin akan tenggelam.
Nah inilah yang memungkinkan lempeng bergerak menjauh ataupun mendorong satu sama lain.
Baca Juga : Mengurangi Makan Daging Bisa Bantu Selamatkan Bumi, Apa Sebabnya?
Kalau menurut para ahli geologi, super kontinen yang baru akan terbentuk dalam waktu 600 juta tahun.
Namun Ross Mitchell mengatakan mungkin saja super kontinen akan ada sekitar 300 juta tahun lagi, dan mulai terbentuk 200 juta tahun dari sekarang.
Pembentukan ini menjadi semakin cepat karena inti Bumi semakin panas, yang artinya proses konveksi terjadi semakin cepat.
Ahli ilmu kelautan, Matthias Green mengatakan saat ini California dan Asia Timur semakin mengarah ke Hawaii, sementara Amerika Utara bergerak menjauhi Eropa.
Menarik sekali, ya, apa kamu bisa membayangkan jike kembali ada satu benua saja di Bumi?
Baca Juga : 6 Planet Ini Dianggap Paling Mirip dengan Bumi oleh NASA, Apa Saja?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR