Bobo.id - Bagi teman-teman kita yang tinggal di negara dengan musim dingin pasti sudah biasa melihat es menutupi danau, atau jalanan.
Kita juga bisa melihat dan berjalan di atas es di tempat ice skating, teman-teman.
Namun berjalan di atas es tidak mudah, lo. Ini karena permukaan es licin sekali.
Bahkan kendaraan pun juga harus hati-hati.
Kenapa es bisa licin, ya?
Baca Juga : Salju Merah Muda di Greenland Terus Mencair, Kenapa Bisa Begitu?
Selama ini ilmuwan mencari-cari jawabannya, nih.
Penelitian terbaru menunjukkan kalau es yang licin ini mungkin disebabkan oleh molekul tambahan yang ada di permukaannya.
Dulunya, ada teori yang mengatakan kalau penyebab es licin adalah air yang meleleh di lapisan atas, karena tekanan berat badan kita.
Namun, peneliti mengungkapkan kalau untuk bisa membuat lapisan es mencair, berat badannya tentu harus yang benar-benar berat.
Ada juga teori lain yang mengatakan kalau saat kita bergerak ada panas yang muncul dari gesekan kaki kita.
Namun, es sudah licin tanpa kita perlu bergerak, teman-teman.
Baca Juga : Bagaimana Jadinya, Jika Lempengan Es Antartika Bernyanyi?
Menurut Mischa dan Daniel Bonn, ada molekul air yang terlepas di atas es.
Ibaratnya, berjalan di atas es ini seperti kalau kita berjalan di atas lantai yang dipenuhi dengan kelereng.
Ketika kita berjalan di atas es, molekul ini juga "menggelinding" di permukaan es.
Peneliti mengatakan molekul ini bentuknya mirip seperti gas, jika dibandingan dengan cairan.
Baca Juga : Monyet Salju di Jepang Suka Berendam Seperti Manusia, Kenapa, ya?
Nah, rupanya, tingkat kelicinan es ini juga tergantung pada suhu di sekitarnya.
Pada suhu yang sangat rendah, molekul di atas permukaan ini tidak bisa terpecah dan menciptakan ikatan saat berguling, sehingga es jadi tidak licin.
Nah, pengaturan suhu agar es tidak terlalu licin ini juga digunakan pada tempat ice skating dalam ruangan, teman-teman.
Baca Juga : Walaupun Termasuk Negara Tropis, di Indonesia Ternyata Ada Salju, lo!
Yuk, lihat video ini juga!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR