Bobo.id - Selama ini kita mengetahui kalau Bumi memiliki Bulan yang menjadi satelit alami.
Ternyata Bumi punya lebih dari 1 bulan yang mengorbit pada Bumi, lo.
Ini menandakan kalau Bulan yang biasa ktia lihat di malam hari bukan satu-satunya satelit alami Bumi.
Astronom dan fisikawan asal Hungaria mengatakan kalau Bumi ternyata mempunyai 2 'bulan' tambahan, nih.
Tapi kenapa Bulan yang kita lihat setiap malam hanya ada 1, Bo?
Yap, setiap malam kita tetap hanya melihat 1 Bulan saja, karena keberadaan dua 'bulan' lainnya tersembunyi dan tidak terlihat.
Baca Juga : Bumi Terus Berputar, Kenapa Kita Tidak Merasakan Pusing?
Hal ini terjadi karena dua 'bulan' tambahan lainnya terbuat dari debu.
Kedua bulan ini berhasil diamati setelah tim memotret awan misterius yang bersembunyi sejauh 402.336 kilometer dari Bumi, dan jarak ini sama seperti jarak Bumi dan Bulan.
Sebenarnya dugaan tentang satelit alami Bumi ini sudah lama dibicarakan, tapi bulan tambahan berbentuk awan debu ini tidak benar-benar terlihat hingga tahun 1961.
Bulan berbentuk awan debu ini diberi nama awan Kordylewski sesuai nama penemunya, yaitu Kazimierz Kordylewski yang melihatnya secara sekilas.
Awan Kordylewski adalah dua objek yang paling sulit ditemukan, teman-teman.
Meskipun jarak bulan berbentuk awan ini sama dengan jarak Bumi dan Bulan, masih banyak peneliti yang mengabaikannya.
Redupnya cahaya awan Kordylewski dibandingkan benda ruang angkasa lainnya membuatnya tetap bersembunyi di kegelapan antariksa hingga saat ini.
Para astronom sudah lama yakin kalau Bumi memiliki lebih dari 1 bulan, dan menemukan setidaknya ada 5 titik khusus yang diperkirakan menjadi tempat bulan lain ditemukan.
Titik ini dikenal sebagai Lagrange points, yang merupakan wilayah tarikan gravitasi dari dua objek seperti Bumi dan Matahari.
Baca Juga : Ada 3 Asteroid yang Semakin Dekat dengan Bumi, Apa Dampaknya?
Pada tahun 1950-an, Kazimierz Kordylewski pertama kali mencari dua bulan tambahan tersebut yang ia beri nama L4 dan L5.
Tapi ternyata yang ia temukan bukan bulan, teman-teman, justru ia menemukan petunjuk pertama tentang awan debu yang mengorbit pada Bumi.
O iya, meskipun 'bulan' ini berbentuk gumpalan awan debu, tapi para astronom menyebutnya bulan karena awan Kordylewski ini memiliki jarak yang sama dengan bumi dan bulan dan juga mengorbit mengelilingi Bumi.
Source | : | Kompas.com,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR