Bobo.id – Pohon Sagu, atau Rumbia, banyak tumbuh di berbagai wilayah di Indonesia.
Di Indonesia Timur, pohon sagu dimanfaatkan sebagai sumber makanan pokok, lo, teman-teman.
Nama ilmiah pohon sagu adalah Metroxylon sagu. Dalam bahasa Inggris, pohon rumbia disebut Sago Palm.
Pohon sagu ini bentuknya menyerupai pohon palem, ia tumbuh di daerah yang punya kadar air cukup tinggi. Misalnya di tepi sungai, atau rawa.
Baca Juga : Pohon Tertua di Eropa Ternyata Ada di Italia, Berapakah Usianya?
Pohon sagu juga bisa membantu mengatasi permasalahan di lahan gambut, lo.
Tanah gambut di hutan harus direstorasi atau dipulihkan kembali. Salah satunya dengan menanami kembali tanah tersebut.
Nah, tanaman sagu bisa hidup di tanah yang ada genangan airnya, jadi ia akan tumbuh dengan baik di tanah gambut.
Meski butuh waktu lama untuk tumbuh sampai besar, saat ditebang untuk diolah, nanti ia akan menumbuhkan tunas sendiri, teman-teman.
Baca Juga : Pohon Bidara, Pohon dengan Sejuta Manfaat, Pernah Tahu?
Satu pohon sagu bisa menghasilkan 150 – 300 kilogram bahan untuk membuat tepung sagu, lo!
Pohon sagu ini tinggi sekali teman-teman, bisa mencapai 30 meter!
Tapi rupanya proses mengolah pohon sagu menjadi tepung itu tidak instan.
Pagi-pagi, petani sagu akan berangkat mencari pohon sagu yang kualitasnya baik.
Setelah ditebang, kulit batang dikupas dan dan daging batangnya dipotong-potong sepanjang 50-100 sentimeter.
Baca Juga : Ulat Sagu, Si Empuk yang Padat Gizi
Nah kemudian, potongan batang sagu ini melewati proses pemarutan.
Batang ini digerus menggunakan mesin, diberi air kemudian disaring, diperas, dan menjadi tepung.
Proses tersebut diulang beberapa kali agar tepungnya jadi halus, teman-teman.
Biasanya, kalau untuk makanan pokok, tepung sagu diolah menjadi papeda, teksturnya seperti bubur yang kental.
Baca Juga : Daluang, Kertas Khas Indonesia dari Pohon Mulberry Sejak Abad Ke-9
Selain jadi papeda, tepung sagu juga banyak dijadikan olahan makanan ringan tradisional, lo.
Oya, sagu juga baik untuk kesehatan, lo. Karena ia punya banyak kandungan karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi kita, sekaligus kandungan gulanya sangat rendah dan seratnya tinggi.
Kalau kamu ingin merasakan makanan pokok khas Indonesia Timur ini, tenang saja, tepung sagu yang sudah jadi juga ada, kok.
Kamu bisa menemukannya di pasar tradisional atau pasar swalayan.
Baca Juga : Pohon Ajaib Penghasil “Nasi” Itu Bernama Aren dan Rumbia
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR