“Malam ini, aku akan tunjukkan pada kalian cara kerja nelayan modern,” lagi-lagi Paman Kikuk bersumbar. “Jangan sesumbar, Paman. Ingat kejadian yang kemarin....” tegur Husin .
KUSSUSANI
Menjadi Nelayan II
“Ah, Sin,kemarin itu kesalahan teknis kecil. Malam ini, kamu akan lihat aksi nelayan sejati,” ujar Paman Kikuk percaya diri.
KUSSUSANI
Menjadi Nelayan II
Menjelang petang, mereka berangkat ke perahu. Kali ini, ransel Paman Kikuk dia bungkus plastik besar. “Hei, lihat, bukankah caraku lebih canggih?” pamer Paman Kikuk pada Pak Rodin dan Husin.
KUSSUSANI
Menjadi Nelayan II
Para nelayan memakai pakaian mereka di atas perahu. Kemudian, mereka makan malam. “Setelah ini, kita bersiap untuk menjaring ikan,” kata Pak Rodin.
KUSSUSANI
Menjadi Nelayan II
Para nelayan mulai menebar jaring. “Wah, seru, nih. Saatnya beraksi,” gumam Paman Kikuk. Dia melompat, berayun pada tiang kapal, menuju arah seorang nelayan.
KUSSUSANI
Menjadi Nelayan II
BRUK! Sayang, Paman Kikuk mendarat tepat di atas ember plastik.
KUSSUSANI
Menjadi Nelayan II
Dia terpeleset menubruk nelayan yang sedang menebar jaring. BYUR! Keduanya terjebur ke laut.
KUSSUSANI
Menjadi Nelayan II
Suara air itu mengejutkan nelayan yang lain. Mereka buru-buru menuju arah suara. Akibatnya, perahu oleng sebelah. Ombak besar menghantam sisi perahu. BYURRR! Dua orang nelayan jatuh lagi ke laut.
KUSSUSANI
Menjadi Nelayan II
Mereka yang jatuh ke laut akhirnya berhasil ditolong. “Berkat Kikuk, malam ini, tangkapan kita ternyata bukan hanya ikan,” canda Pak Rodin. Paman Kikuk tersipu malu. (Cerita : Joko /Ilustrasi: Sabariman R)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
KOMENTAR