Berkunjung ke kota Bogor, Jawa Barat, kurang lengkap jika kita tidak mampir ke Kebun Raya Bogor. Kebun ini memiliki luas 87 hektar, serta memiliki koleksi belasan ribu pohon dan beraneka ragam tumbuhan. Tanggal 18 Mei 2017, Kebun Raya Bogor sudah mencapai 200 tahun.
Milik Kerajaan Sunda
Kebun Raya Bogor pada awalnya adalah milik Kerajaan Sunda. Setelah kerajaan ini ditaklukkan oleh Sultan Banten, Kebun Raya Bogor hanya dibiarkan begitu saja sampai akhirnya seorang Gubernur Jenderal Belanda bernama Jenderal van der Capellen mengambil alih wilayah tersebut dan membangun sebuah tempat peristirahatan tak jauh dari sana.
Menjadi kebun penuh tumbuhan masa pemerintahan Raffles
Ketika Sir Thomas Stamford Raffles berkuasa di Jawa, ia mendiami Istana Bogor. Kebun Raya Bogor sekarang dulunya merupakan bagian halaman dari istana, yang kemudian diubah menjadi sebuah taman bergaya Inggris serta digunakan untuk menyimpan ribuan koleksi tumbuhan seperti yang ada sekarang.
Monumen
Istri dari Sir Thomas Stamford Raffles, yaitu Olivia Raffles terjangkit malaria 3 tahun setelah mereka pindah ke Jawa. Setelah Lady Raffles meninggal, Sir Thomas Stamford Raffles membangun sebuah monumen di Kebun Raya Bogor yang hingga kini dikenal dengan nama Monumen Lady Raffles.
Berubah menjadi Lands Plantentuin te Buitenzorg
Hutan luas yang tadinya hanya merupakan halaman istana, kemudian mulai disulap menjadi Kebun Raya Bogor atas usul seorang ahli biologi. Sang ahli bernama Abner itu mengusulkan agar pemerintah memanfaatkan sebidang tanah untuk menjadi kebun penuh tumbuhan, yang nantinya akan digunakan sebagai sarana pendidikan dan pengembangan tumbuh-tumbuhan.
Kebun Raya Bogor secara resmi didirikan pada 18 Mei 1817 oleh Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen. Nama pertama yang diberikan untuk kebun ini adalah Lands Plantentuin te Buitenzorg (pada masa itu, kota Bogor masih bernama Buitenzorg).
Kebun Raya Bogor sekarang
Usai kemerdekaan Indonesia, nama Lands Plantentuin te Buitenzorg diubah menjadi Kebun Raya Bogor, tepatnya tahun 1949. Kini, Kebun Raya Bogor bisa menjadi pilihan objek wisata yang teduh dan menyenangkan, lo! Jika kamu main ke Bogor, jangan lupa mampir ke Kebun Raya Bogor untuk sekadar jalan-jalan atau bahkan piknik bersama keluarga.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR