Sejak manusia bisa membuat gerabah atau peralatan dari bahan tanah liat, manusia juga menciptakan alat musik dari tanah liat untuk mainan anak-anaknya. Tahukah kamu, apa saja alat musik dari tanah liat yang jadi mainan anak-anak pada zaman dahulu?
Alat musik okarina (ocarina) ditemukan di Afrika, Meksiko, dan Tiongkok. Alat musik ini bentuknya bulat, tetapi ada juga yang dibentuk menyerupai angsa. Okarina merupakan alat musik tiup yang dilengkapi lubang-lubang untuk menghasilkan nada-nada yang berbeda.
Anak-anak di Jawa Tengah menyebut mainan ini sempritan manuk-manukan (peluit berbentuk burung-burungan). Mainan berbentuk burung-burungan ini dibuat dari tanah liat. Dengan dua lubang pada sisi kiri-kanan, mainan ini bisa menghasilkan nada mirip suara burung. Mainan ini biasanya dijajakan oleh penjual gerabah keliling dari kampung ke kampung.
Anak-anak di Jawa Tengah juga mengenal alat musik kodok-kodokan dari tanah liat. Disebut kodok-kdodokan karena bentuknya seperti katak (bahasa Jawa = kodok). Kodok-kodokan tidak perlu ditiup, tetapi digerak-gerakkan sehingga menghasilkan udara yang bergerak dan meniup peluit dari bambu di dalamnya. Mainan musik-musikan ini dijajakan oleh penjual gerabah dari kampung ke kampung.
Terbang
Terbang adalah alat musik tabuh. Untuk terbang mainan, anak-anak di Jawa Tengah menggunakan terbang yang terbuat dari tanah liat. Membran penghasil bunyi bukan terbuat dari kulit kambing atau sapi, tetapi dari kertas semen yang direkatkan pada kerangka dari tanah liat. Cara memainkannya dengan dipukul-pukul dengan menggunakan stik kayu yang ujungnya dibalut dengan karet gelang. Supaya menghasilkan bunyi lebih nyaring, kertas membran perlu dijemur atau dipanaskan agar tidak kendor.
Gitar Genteng
Kalau di Jatiwangi, Kabupaten Majelangka, Jawa Barat, kita dapat menemukan alat-alat musik dari tanah liat. Alat-alat musik ini merupakan kreasi baru. Di antaranya adalah gitar dari genteng, seruling dan gendang dari tanah, dan lainnya.
Sumber foto: Creative Commons
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR