Suku Mentawai dikenal dengan kesederhanaan dan tradisinya. Sayangnya, saat ini, kedua hal tersebut perlahan mulai hilang.
Suku yang Sederhana
Suku Mentawai adalah sekelompok masyarakat yang tinggal di Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Suku Mentawai tinggal di empat pulau besar, yaitu Sibora, Siberut, Pagai Utara, dan Pagai Selatan.
Suku ini dikenal dengan kesederhanaannya. Hal tersebut terlihat dari tempat tinggal dan pakaian yang dikenakan oleh masyarakat di sana.
Secara turun temurun, suku Mentawai hidup sederhana di sebuah uma. Uma adalah rumah yang terbuat dari kayu dan berbentuk panggung.
Pakaian yang dikenakan suku Mentawai juga masih tradisional. Biasanya, kaum lelaki mengenakan kabit, yaitu penutup bagian bawah tubuh yang terbuat dari kayu. Sedangkan untuk perempuan, mereka akan mengenakan pelepah daun pisang untuk bagian bawah, dan rajutan daun rumbai untuk bagian atas tubuh.
Seni Merajah Tubuh
Seni merajah tubuh atau yang lebih dikenal dengan tato merupakan tradisi yang ada di suku Mentawai sejak zaman dulu. Bahkan, menurut penelitian, seni tato tertua berasal dari suku Mentawai. Suku Mentawai sudah menato tubuh mereka sejak kedatangan mereka ke pantai barat Sumatera pada zaman logam, sekitar tahun 1500 SM-500 SM.
Orang Mentawai menyebut tatu dengan titi. Bagi mereka, tato adalah roh kehidupan.
Lewat tato, oaring Mentawai dapat menunjukkan mata pencaharian serta status sosialnya di masyarakat. Misalnya, jika mereka pemburu, maka tato yang digambar adalah binatang hasil buruannya. Selain itu, tato juga mempunyai fungsi seni, karena suku Mentawai menggambar sesuai dengan kreativitasnya.
Gigi Runcing Simbol Cantik
Satu lagi yang menjadi tradisi unik pada suku Mentawai adalah gigi runcing. Tradisi ini biasanya ditunjukan oleh perempuan suku Mentawai. Gigi runcing merupakan simbol kecantikan. Semakin runcing gigi mereka, semakin cantiklah perempuan itu. Selain sebagai simbol kecantikan, tradisi mengikir gigi ini juga menjadi simbol keseimbangan antara tubuh dan jiwa.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kesederhanaan dan tradisi unik pada suku Mentawai perlahan mulai hilang. Mungkin suatu saat, tradisi unik tersebut hanya tinggal cerita.
Teks: Jessica Florensia, Foto: indonesia.travel, fikriakbar2611.wordpress.com, verschilleninkomunikasi.blogspot.co.id
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR