Perawat merupakan salah satu orang yang bertugas merawat orang sakit. Pada awal abad ke-19, pekerjaan perawat kurang dihargai. Para perawat tidak diberi pelatihan dan tidak dibayar, meski telah melakukan tugas yang berat. Namun, semua itu berubah berkat Ibu Florence Nightingale, ibu para perawat.
Keluarga Kaya
Florence terlahir di dalam keluarga kaya. Ayahnya adalah seorang bankir yang cukup sukses. Di zaman itu, anak perempuan tidak mendapat pendidikan. Namun, Ayah Florence ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan. Jadi, Florence dan saudaranya belajar sejarah, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Ingin Menjadi Perawat
Saat berusia 16 tahun, Florence memberitahu Ayahnya bahwa dia ingin menjadi perawat. Ayah Florence tidak senang dengan keinginan Florence. Di masa itu, perawat adalah pekerjaan yang kurang terhormat. Selain itu, tempat kerjanya (rumah sakit) merupakan tempat kotor dan dihuni banyak orang sakit yang meninggal.
Baca Juga: 6 Bakteri yang Bisa Membuat Kita Sakit
Namun, Florence tidak menyerah begitu saja. Ia terus membujuk ayahnya kalau ia ingin menjadi perawat. Setelah bertahun-tahun, akhirnya Ayah Florence menyerah dan mengizinkan Florence menjadi seorang perawat. Pada tahun 1851, Florence mendapat pendidikan yang berhubungan dengan keperawatan di sebuah sekolah Kristen, di Jerman.
Perang Krimea
Pada tahun 1854, terjadi Perang Krimea (perang antara Inggris, Prancis, Turki, dan Rusia). Menteri Perang Inggris, menugaskan Florence untuk datang ke Krimea dan mengobati tentara yang terluka. Ketika sampai, Florence melihat para tentara yang terluka ditempatkan di rumah sakit yang kotor, kurang air bersih, kurang obat, dan kurang makanan. Akhirnya, banyak tentara yang meninggal karena infeksi.
Memperbaiki Rumah Sakit
Florence sadar kalau para tentara yang terlukan harus dirawat dengan baik. Akhirnya, ia memperbaiki rumah sakit supaya layak digunakan. Ia juga membeli makanan dan obat yang cukup. Berkat usahanya itu, prajurit yang terluka bisa dirawat dengan baik dan sembuh. O iya, setiap malam, Florence selalu menjenguk pasiennya di malam hari sambil membawa lentera. Hal itu beliau lakukan untuk memastikan pasiennya nyaman, jadi bisa cepat sembuh.
Karena suka menjenguk pasiennya di malam hari sambil membawa lentera, Florence pun dijuluki Lady with the Lamp. Kini, beliau sudah wafat. Namun, jasa-jasa beliau akan selalu di ingat oleh para perawat. Itulah sedikit kisah tentang Ibu Florence Nightingale, ibu para perawat.
Baca Juga: Kenapa Kehujanan Bisa Membuat Kita Sakit?
Kotak Fakta:
Lahir: 12 Mei 1820 di Florence, Italia
Tinggal di: Inggris, Inggris
Meninggal: 13 Agustus 1910
Julukan: Lady with the Lamp
Sumber: natgeokids.com, Foto: Creative Commons
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR