"Sekarang jam berapa, ya?" kamu pasti pernah berkata demikian, kan, saat sedang buru-buru? Bagaimana perkembangan jam dari masa ke masa?
Jam matahari atau sundial
Jam pertama bernama sundial atau jam matahari. Jam ini mengandalkan sinar matahari untuk menunjukkan waktu. Jam ini sudah digunakan sejak 3500 SM. Oiya, jam ini hanya bisa digunakan saat ada matahari. Jika matahari terhalang awan, maka jam ini tidak bisa digunakan.
Cara kerja jam ini cukup unik, lo, Teman-teman. Di tengah-tengah lingkaran ada sebuah besi yang berfungsi sebagai penunjuk waktu. Lalu, di sekeliling lingkaran itu ada angka yang berfungsi sebagai penanda waktu.
Saat matahari terbit, sinarnya akan mengenai besi itu dan bayangan besi itulah yang dijadikan sebagai jarum jam oleh orang-orang zaman dulu. Unik, kan?
Jam air atau clepsydra
Selanjutnya ada clepsydra atau jam air. Benda ini ditemukan di mesir pada tahun 1400 SM. Sesuai namanya, jam ini menggunakan tetesan air dari satu wadah ke wadah lainnya. Jika air di satu wadah habis, maka waktu telah bertambah atau berganti. Pada tahun 1136-1206 dibuat sebuah jam air berbentuk gajah di Al-Jaziri. Jam ini bisa mengeluarkan suara setiap jamnya.
Pada tahun 1950 mulai muncul jam digital. Perusahaan yang membuatnya adalah The Hamilton Watch Co of Lancaster yang berasal dari Pennsylvania. Jam ini menjadi awal perkembangan jam digital yang ada hingga saat ini.
Foto: eradigital.web.id, Wikimedia.org, pixabay.com, mentalfloss.com, adniku.com
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR