Komidi putar merupakan salah satu wahana permainan yang banyak diminati, terutama oleh adik-adik kita. Tempat duduk mirip hewan yang bisa bergerak, membuat adik-adik kita semakin tertarik dengan komidi putar. Bicara soal komidi putar, Teman-teman sudah tahu belum kalau pada zaman dulu, komidi putar digunakan oleh orang dewasa untuk berlatih kuda?
1100
Pada tahun 1100-an, orang Arab dan Turki menciptakan permainan untuk melatih kemampuan berkuda mereka. Untuk melakukan permainan ini, mereka harus mendirikan sebuah tiang yang bagian atasnya bisa diputar.
Setelah itu, tiang akan digantungi beberapa buah kursi. Orang dewasa yang duduk di kursi gantung harus menjaga keseimbangan tubuhnya. Sambil menjaga keseimbangan, mereka juga belajar memasukkan tongkat ke dalam lubang kecil. o iya, permainan ini dinamai garosello.
1700
Pada tahun 1700-an, beberapa tentara membawa permainan ini ke daerah Eropa. Di Eropa, kursi gantungnya diganti dengan kuda yang terbuat dari kayu. Tujuan permainan ini masih sama, untuk melatih kemampuan berkuda di kalangan para bangsawan.
Di akhir tahun 1700-an, permainan mulai populer dan banyak diciptakan. Tetapi, hanya digunakan untuk bermain, bukan untuk melatih kemampuan berkuda. Jadi, anak-anak juga bisa menggunakannya. Saat datang ke Eropa, permainan ini dinamai carousel .
1800
Di tahun 1800-an, carousel menyebar ke Amerika. Dari tahun 1800-an hingga tahun 1990-an, ada 5000 carousel yang didirikan di Amerika. Carousel biasanya diletakkan di taman bermain dan tempat-tempat tertentu.
Seiring berjalannya waktu, carousel mengalami perubahan. Awalnya, permainan ini harus digerakkan menggunakan tenaga manusia. Setelah itu, orang mulai menggunakan tenaga keledai. Setelah ada mesin uap, carousel mulai digerakkan menggunakan mesin.
Saat ini
Saat ini, carousel sudah menyebar ke seluruh dunia. Hampir semua taman hiburan punya permainan ini. O iya, carousel modern dilengkapi dengan alat canggih yang bisa menyalakan lampu, musik, dan membuat patung kudanya bergerak secara teratur.
Itulah sedikit cerita tentang carousel alias komidi putar. Tak disangka, ya, ternyata di zaman dulu, komidi putar digunakan oleh orang dewasa.
Foto: pixabay.com
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR