Salah satu budaya Indonesia yang begitu unik adalah wayang. Dalam bahasa Jawa, istilah “wayang ” diartikan sebagai “bayang”, mengacu pada caranya dipentaskan menggunakan teknik bayangan dan efek cahaya. Berikut adalah lima jenis wayang yang cukup popular di Indonesia.
1. Wayang Kulit
Wayang ini berbentuk pipih dan terbuat dari kulit kerbau atau kambing. Ketika ditampilkan, dalang akan menggerakkan lengan dan kaki wayang. Di Bali dan Jawa, pertunjukan wayang kulit sering kali menggabungkan cerita-cerita Hindu dengan Budha dan Islam. Ada juga yang menampilkan cerita rakyat dan juga mitos.
2. Wayang Klitik (atau Karucil)
Jika wayang kulit terbuat dari kulit, maka wayang ini terbuat dari kayu. Kata “klitik” berasal dari suara kayu yang bersentuhan di saat wayang digerakkan, paling terdengar saat adegan perkelahian. Cerita yang paling populer ditampilkan dengan wayang ini adalah tentang Damarwulan, sebuah sekisah perseturan asmara.
3. Wayang beber
Wayang beber merupakan salah satu jenis wayang tertua di Indonesia. Wayang beber tertua dapat ditemukan di Pacitan, Donorojo, Jawa Timur. Dalang menggunakan lembaran gambar panjang dan menjelaskannya kepada penonton. Wayang beber menggunakan kisah-kisah dari cerita rakyat, seperti kisah asmara Panji Asmoro Bangun dan Dewi Sekartaji.
4. Wayang golek
Wayang golek punya keunikan karena wayangnya berbentuk tiga dimensi yang terbuat dari kayu. Ada 2 macam wayang golek, yaitu wayang golek papak cepak dan wayang golek purwa. Wayang golek yang banyak dikenal orang adalah wayang golek purwa. Wayang ini terkenal di daerah Jawa Barat.
5. Wayang wong
Berbeda dengan wayang lainnya yang menggunaka boneka wayang, wayang wong merupakan sebuah drama tari yang menggunakan manusia untuk berperan dalam cerita pewayangan. Cerita yang sering digunakan adalah Smaradahana. Pada zaman dahulu, wayang wong dipertunjukkan sebagai hiburan para bangsawan, tetapi kini menyebar menjadi bentuk kesenian populer.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR