Di Negeri Dongeng sedang musim hujan. Banyak sekali katak berlompatan. Para kurcaci laki-laki suka sekali menangkap kodok. Nirmala agak geli melihatnya.
KUSSUSANI
Kolam Katak Cantik
Nih, lihat! Kodok ini ada warna kuningnya! ujar Felip. Kalau ini kodok pohon.
Warnanya hijau dan jingga, Oki tak mau kalah. Kurcaci lainnya juga memamerkan tangkapan mereka
KUSSUSANI
Kolam Katak Cantik
Sedang asyiknya mereka mengobrol, datanglah Tahuni-Tahutu. "Huh, kodok-kodok jelek begitu saja ditangkap!" ejeknya. "Kalian tak tahu, ya? Di gua di dekat hutan, ada kolam berisi banyak kodok yang warnanya cantik-cantik. Kodok kalian pasti kalah semua!" ujar Tahuni-Tahutu sombong. Karena penasaran, para kurcaci mengikuti Tahuni-Tahutu ke hutan.
KUSSUSANI
Kolam Katak Cantik
Di dalam gua itu, ternyata ada sebuah kolam. Wah, lihat! Banyak kodoknya!" seru Oki. "Betul! Warnanya cantik-cantik sekali!" seru kurcaci lainnya.
KUSSUSANI
Kolam Katak Cantik
"Semua kodok ini punyaku! Karena aku yang menemukannya!" ujar Tahuni-Tahutu sok tahu. Tapi ketika ia akan menangkap kodok itu, Nirmala berseru, "Jangan! Itu kodok beracun!"
KUSSUSANI
Kolam Katak Cantik
"Ah, kau bohong!" Tahuni-Tahutu tak percaya. Nirmala mengayunkan tongkatnya. "Sim salabim!" Ow, rupanya ia menyulap agar buku fauna-nya datang
KUSSUSANI
Kolam Katak Cantik
Mereka semua lalu keluar gua. Nirmala membuka halaman buku itu. Mereka semua membaca. "Wah, betul! Kodok-kodok tadi beracun semua!" ujar Oki. Ukh, malunya Tahuni-Tahutu.(Cerita : Vanda Parengkuan/ Ilustrasi: Iwan Dharmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Jawab Soal Pendidikan Pancasila Halaman 104, Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR