“Angkutan umum sekarang banyak dimasuki preman. Kita mesti hati-hati, Sin,” ujar Paman Kikuk menasihati Husin sebelum berangkat kerja. “Ingat, ya, waspada!”
KUSSUSANI
Naik Kereta Listrik
Sejak harga bensin naik, Paman Kikuk ke kantor naik kereta listrik. Sejak baca berita kriminal, Paman Kikuk menjadi sangat waspada. Dia tajamkan mata dan telinganya.
KUSSUSANI
Naik Kereta Listrik
Saat antre pun Paman Kikuk bersiaga. Dia melirik ke kanan dan kiri, mengamati gerak-gerik orang yang menurutnya mencurigakan. Dia berdiri dengan sikap kuda-kuda silat.
KUSSUSANI
Naik Kereta Listrik
Seorang pengantre mengulurkan uang untuk membeli koran. Tangannya bergerak di samping tubuh Paman Kikuk. Dengan sigap, Paman Kikuk menepis tangan orang itu.
KUSSUSANI
Naik Kereta Listrik
“Apaan, sih, Pak?” protes pengantre itu. “Maju, Pak,” pengantre lain mencolek pundak Paman Kikuk. Paman Kikuk dengan cepat berguling ke depan menghindari colekan.
KUSSUSANI
Naik Kereta Listrik
Orang-orang bingung melihat ulah Paman Kikuk. Beberapa terkikik geli. Paman Kikuk tak peduli. Dia buru-buru membeli tiket dan bergegas masuk kereta listrik.
KUSSUSANI
Naik Kereta Listrik
Kereta listrik pagi itu penuh sesak. Penumpang berdiri berdesakan. Karena perjalanan cukup lama, Paman Kikuk mengantuk. Tiba-tiba puncaknya ditepuk, “Pak, ti....”
KUSSUSANI
Naik Kereta Listrik
Paman Kikuk langsung menangkap tangan orang yang menepuk pundaknya lalu membantingnya. Orang-orang di gerbong itu terkejut semua, tapi Paman Kikuk lebih kaget lagi. Tahu kenapa? (Cerita : Joko S.P./Ilustrasi: sabariman)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Sudah Banyak Minum, Tapi Masih Sering Kehausan? Bisa Jadi Ini Sebabnya
KOMENTAR