Hari ini, Paman Kikuk akan berwisata bersama tetangga-tetangga kompleknya ke Bandung. Karena bangun kesiangan, dia naik ke bus dengan tergesa-gesa. “Huuu!” sorak semua orang pada Paman Kikuk. Mereka sudah lama menunggunya.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 1
“Aduh, Sin, kenapa kau tak bangunkan aku, sih?” gerutu Paman Kikuk setelah duduk di samping Husin.
“Jangan salahkan Husin! Dia sudah membangunkanmu dengan susah payah, tetapi kau tetap saja tidur!” marah Bibi Ndari.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 1
Di Bandung, rombongan tur berwisata belanja. Mereka bebas berpencar ke berbagai toko pakaian dan makanan.
Asalkan, mereka harus naik ke bus dua jam kemudian. “Aku mau belanja cepat-cepat, ah!” tekad Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 1
Setelah puas belanja pakaian dan makanan, Paman Kikuk buru-buru kembali ke bus.
Tentu saja bus masih kosong karena semua orang masih sibuk berbelanja.
Termasuk Husin dan Bibi Ndari. “Hmm, kalau begitu, aku makan dulu!”
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 1
Paman Kikuk ke taman jajanan. Dia melahap batagor, es krim durian, dan berbagai jajanan lainnya sambil menunggu rombongan datang.
Perutnya terasa kenyang dan matanya jadi ngantuk. Apalagi, angin siang itu berhembus sepoi-sepoi.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 1
Tak lama kemudian, rombongan telah berkumpul di bus. Begitu juga Husin dan Bibi Ndari.
Ketua rombongan mengabsen anggota rombongan satu-persatu.
“Paman Kikuk!” panggil Pak Ketua Rombongan berkali-kali. Namun, tak ada jawaban!
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 1
Husin dan Bibi Ndari menelpon Paman Kikuk, tetapi, hp-nya mati. Orang-orang berpencar mencari Paman Kikuk.
Untunglah, Husin dan Bibi Ndari menemukannya tertidur di taman. “Kau telah membuat repot semua orang!” omel Bibi Ndari.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 1
“Huuu!” sorak orang-orang saat melihat Paman Kikuk naik ke bus. Duh, Paman Kikuk jadi malu.
“Sekarang, kita menuju danau Hijau!” kata Pak Ketua Rombongan.
“Pokoknya, aku tak boleh terlambat lagi!” tekad Paman Kikuk dalam hati. (Bersambung) (Cerita: Dwi/ Ilustrasi: Sabariman R.)
KOMENTAR