Selain dikenal sebagai kota hujan, Bogor bisa juga pantas disebut kota talas. Di Bogor tumbuh tanaman talas khas Bogor yang enak sekali rasanya. Orang menyebutnya talas bogor.
Tanaman yang termasuk golongan umbi-umbian ini nama ilmiahnya Colocasia esculenta. Tanaman ini tidak mengenal musim. Ia tumbuh sepanjang tahun, sehingga talas selalu tersedia.
Talas bogor menjadi salah satu oleh-oleh yang dicari wisatawan. Talas bogor biasanya dijajakan di tepi jalan. Daerah yang dikenal banyak pedagang talasnya antara lain Sukasari dan Pasar Bogor. Talas Bogor dijual per ikat. Satu ikat isinya 3 sampai 10 batang, tergantung ukuran talasnya.
Menurut pedagangnya, talas bogor ada 3 macam, yaitu talas mentega, talas ketan, dan talas pandan wangi.
Secara tradisional, orang Bogor biasanya makan talas untuk camilan. Talas diolah dengan cara digoreng atau dikukus lalu ditaburi parutan kelapa. Talas kukus ini bisa langsung dimakan, bisa juga dicocolkan dulu ke potongan gula aren. Talas kukus biasanya disajikan saat minum teh.
Kalau jalan-jalan ke Bogor, kita juga bisa membeli talas kukus. Salah satu pedagangnya ada di jalan Surya Kencana. Mana yang lebih enak rasanya? Langsung dimakan, atau dicocolkan dulu ke gula merah? Hmm … itu tergantung selera masing-masing. Dua-duanya enak.
Sekarang kita juga bisa mendapatkan talas bogor yang sudah diolah secara modern. Ada lapis talas, pie talas, bika talas, brownis talas, dan egg roll talas. Semua makanan itu terbuat dari tepung talas. Uniknya, hampir semua makanan itu menggunakan unsur warna pink atau ungu. Unsur warna pink atau ungu itu ada di kuenya, hiasannya, atau kemasannya. Ada yang beranggapan, itu karena batang talas mentega memiliki semburat warna ungu dan batang bawah talas pandan wangi berwarna merah muda.
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR