Bobo.id – Tahukah teman-teman? Warga di Papua memiliki kebiasaan yang unik, yaitu senang mengunyah buah pinang. Karena banyak yang melakukannya, sampai-sampai ada larangan mengunyah buah pinang di Bandara Sentani, Jayapura. Wah, kenapa, ya?
Kebiasaan yang Sulit Ditinggalkan
Kebiasaan mengunyah buah pinang ini memang sudah dilakukan warga Papua sejak remaja. Sehingga, mengunyah buah pinang menjadi sebuah kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan.
Ketika hendak bepergian, mereka rela mencari-cari penjual pinang di pinggir jalan.
Kulit buah pinang itu cukup keras, biasanya mereka mengulitinya terlebih dulu menggunakan gigitan. Lalu kemudian mengunyah buahnya yang berasa sedikit pahit dan sepet.
Mengotori Lantai Bandara
Ternyata, larangan ini dibuat karena warga terbiasa membuang ludah saat mengunyah buah pinang. Karena buah pinang biasanya dikunyah bersama dengan sirih dan kapur, warna ludah tersebut pun menjadi berwarna merah.
Baca juga : 5 Busana Ini Pernah Dilarang
Ludah yang berwarna merah ini tentu membuat kebersihan lantai di area bandara menjadi terganggu. Misalnya saja, di lantai bandara, ditrmukan sisa-sisa ludah yang dibuang setelah makan pinang.
Itulah kenapa di Bandara Sentani, jayapura, dapat dengan mudah kita temukan stiker larangan untuk tidak mengunyah buah pinang di sekitar bandara.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR