Bobo.id - Siapa tak kenal pohon kersen atau pohon ceri atau pohon seri! Pohon ini mudah tumbuh, sehingga bisa ditemukan di mana-mana.
Di tepi jalan, di pinggiran selokan, di lapangan, di halaman rumah, bahkan pohon ini bisa tumbuh di sela-sela dinding yang terbuka.
Tempat Mangkal
Pohon kersen adalah pohon perdu yang tingginya hanya 3 – 6 meter.
Pohon ini bercabang banyak. Cabangnya tumbuh secara mendatar sehingga pohon ini memiliki kanopi yang lebar.
Karenanya pohon kersen sangat nyaman digunakan sebagai tempat berteduh.
Biasanya tempat di bawah pohon kersen ini sering digunakan sebagai tempat mangkal tukang ojek, tukang becak, atau pedagang kaki lima.
Baca juga: Pohon Dewandaru, Pohon Pembawa Pesan Para Dewa
Dari Amerika Beriklim Tropis
Pohon yang bernama Latin Muntingia calabura L. ini berasal dari negara di Amerika beriklim tropis, seperti Peru dan Bolivia.
Pada tahun 1900-an bibit pohon kersen ditanam di Filipina. Dari sana, pohon ini berkembang ke seluruh Asia, termasuk Indonesia.
Di daerah di Indonesia, pohon ini ada yang menyebutnya pohon talok, ada juga yang menyebutnya pohon baleci.
Baca juga: Pohon Saputangan, Pucuknya Dikira Bunga
Buahnya Enak
Pohon ini berdaun kecil. Bunganya berwarna putih. Buahnya berbentuk bulat kecil, bergagang panjang, dan berbiji banyak.
Bila sudah matang, buah kersen berwarna merah.
Buah kersen enak rasanya. Karena pohonnya tidak tinggi dan bercabang banyak, anak-anak sering memanjat pohon kersen untuk memetik buahnya.
Katanya di Meksiko, buah kersen dibuat selai.
Baca juga: Pohon Loa atau Lo, Buahnya Bergantung di Dahan
Biji Kersen Sulit Dicerna Binatang
Buah kersen juga disukai binatang pemakan buah, seperti burung dan codot (kelelawar kecil). Tetapi binatang itu tidak bisa mencerna buah kersen dengan sempurna.
Sehingga kotoran binatang itu masih mengandung biji-biji kersen yang ketika jatuh di tempat yang tepat, biji itu akan tumbuh menjadi pohon kersen.
Nah, itulah sebabnya pohon kersen bisa ditemukan di mana-mana.
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR