Bobo.id - Untuk orang yang suka cerita wayang, pasti tidak aneh mendengar nama pohon dewandaru.
Dalam cerita pewayangan, sering diceritakan bahwa pohon dewandaru mempunyai kesaktian.
Kata dewandaru sendiri dalam bahasa Jawa berarti pembawa pesan dari para dewa.
Seperti apa pohonnya? Yuk, kita lihat!
BACA JUGA: Pohon Loa atau Lo, Buahnya Bergantung di Dahan
Cereme Belanda
Pohon dewandaru adalah tumbuhan perdu atau semak yang besar. Tingginya bisa mencapai 5 – 8 meter.
Batang pohon tegak, berkayu, dengan kulit kayu berwarna coklat. Nama latinnya Eugenia uniflora.
Pohon ini banyak ditemukan di Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau kecil di sekitar.
Namun, sebenarnya pohon ini berasal dari pantai timur Amerika Selatan, yang meliputi Suriname, Guyana Prancis, Brasil bagian selatan, serta sebagian Paraguay, Argentina, dan Uruguay.
Di tempat asalnya, pohon ini dikenal dengan sebutan pohon pitanga, Surinam Cherry, Brazilian Cherry, atau Cayenne Cherry.
Di Indonesia, pohon ini disebut juga pohon cereme londo atau cereme belanda.
Disebut begitu karena buah dewandaru memiliki bentuk seperti buah cereme, yaitu bulat bergelombang.
Namun, ukurannya lebih besar dari buah cereme dan lebih warna-warni.
Buah dewandaru ketika masih muda berwarna hijau, makin tua warnanya berubah jadi kuning, oranye, lalu merah.
Buah ini rasanya asam. Meskipun begitu, buah dewandaru sering dipetik anak-anak untuk dimakan.
BACA JUGA: Pohon Saputangan, Pucuknya Dikira Bunga
Tanaman Obat
Pohon dewandaru adalah tanaman obat. Beberapa bagian dari tanaman ini dipercaya bisa menyembuhkan beberapa jenis penyakit.
Warna oranye dan merah pada buah dewandaru menunjukkan bahwa di dalamnya terdapat kandungan senyawa golongan karotenoid.
Senyawa ini merupakan antioksidan yang bekerja melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Biji buah dewandaru bisa digunakan sebagai obat diare.
Katanya biji buah ini mengandung protein tertentu yang bisa menghambat pertumbuhan kuman penyebab diare.
Daun dewandaru mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan analgesik atau penghilang rasa sakit.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Pohon Darah Naga Bertahan Hidup di Daerah Kering?
Foto: Creative Commons
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR