Bobo.id - Batik adalah salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain di Jawa, batik juga bisa kita temukan di pulau lain, salah satunya di Bengkulu, Sumatera.
Di Bengkulu, ada batik khas yang disebut kain besurek. Besurek, artinya bersurat. Jadi, kain besurek adalah kain yang bersurat atau disurati (ditulisi).
Masuknya Islam
Menurut Pak Muhardi dari Koleksi Konservasi dan Preparasi, UPTD Museum Negeri Bengkulu, kain besurek termasuk batik pesisir.
Kain besurek sudah ada sejak abad ke-16, bertepatan dengan masuknya Islam ke Bengkulu. Kain ini dikenalkan oleh saudagar dan seniman batik dari Demak.
Pada masa lalu, kain dengan motif kaligrafi hanya digunakan untuk menutup Al-Qur’an di kalangan Kesultanan Demak. Tetapi, lama kelamaan kain ini berkembang menjadi hiasan.
BACA JUGA: Motif Batik Simbar Menjangan
Motif
Ada beberapa perbedaan antara kain batik yang ada di Jawa dengan kain besurek dari Bengkulu, salah satunya dalam hal motif.
Kain batik Jawa memiliki motif yang beragam, mulai dari alam, tumbuhan, hewan, abstrak, dan lainnya. Selain itu, motif dalam kain batik Jawa juga sangat jelas bentuk-bentuknya.
Nah, kalau kain besurek biasanya menggunakan kaligrafi arab dan huruf Kaganga (huruf asli Bengkulu) sebagai motifnya.
Motif kaligrafi abstrak (tidak ada artinya) biasa digunakan untuk pakaian. Sedangkan motif kaligrafi arab utuh yang ada artinya, biasanya digunakan untuk pajangan dan tidak untuk dipakai.
Beberapa kain besurek juga ada yang mencampur motif kaligrafi arab dengan motif hiasan, seperti relung paku, bunga raflesia, burung kuau, bulan, dan lainnya.
KOMENTAR