Rarapi dan Tarapi

By Sepdian Anindyajati, Sabtu, 24 November 2018 | 10:00 WIB
Rarapi dan Tarapi. (Aditya Galih )

Rarapi lalu sibuk bekerja lagi.

Baca Juga : Cergam Bobo: Wortel Ajaib

Tarapi mulai mencari sandalnya di laci sana dan di laci situ. Namun ia tidak menemukan sandalnya. Dia juga mencari di lemari sana dan di lemari situ, tetapi tetap tak menemukannya. Tarapi akhirnya menjadi sangat jengkel. Ia menarik keluar semua barang yang sudah ditata di laci dan lemari.

“Tarapi, kamu keterlaluan!” marah Rarapi. “Aku seharian susah payah merapikan semua barang. Sekarang kamu membuat semuanya berantakan lagi!”

Tarapi terkejut dan agak malu.

Baca Juga : Ketika Janji Batal Terus

“Maafkan aku…” katanya sambil menunduk. Eh, tiba-tiba, Tarapi mendelik kaget. Ia lalu melompat girang, “Heeeiii… ini sandalku! Ada di kakiku!” teriaknya. “Wah, ternyata aku memakai sandal ke tempat kerja seharian ini. Aku tidak memerhatikannya! Dan tidak ada yang memberi tahu aku…”

Kini mereka berdua tertawa terbahak-bahak. Mereka lupa akan kekesalan dan pertengkaran tadi. Tarapi lalu membantu Rarapi merapikan semua barang lagi. Tarapi lalu berjanji untuk mencoba sedikit lebih rapi nantinya. Rarapi pun berjanji untuk tidak terlalu rapi agar Tarapi bisa menemukan barang-barangnya. Kini mereka menjadi lebih akrab.

Baca Juga : Afan Membangun Kapal

Lihat video ini juga, yuk!