Bobo.id - Teman-teman, sebentar lagi, akan ada solstice Desember, lo!
Apa kamu pernah mendengarnya?
Solstice adalah hari ketika planet kita mengalami siang hari terlama dan siang hari terpendek, teman-teman.
Ini terjadi karena Bumi mengelilingi Matahari dan berputar pada porosnya sendiri.
Siang hari yang paling lama dinamakan Summer Solstice. Di hari ini, siang hari akan lebih lama dibandingkan dengan malam harinya.
Baca Juga : Musim Hujan Tiba, Apakah Perubahan Cuaca Bisa Membuat Kita Sakit?
Sementara siang hari yang paling sebentar disebut Winter Solstice. Di hari ini, malam hari akan lebih lama dibandingkan siang harinya.
Nah, karena ada dua belahan Bumi, maka waktu solstice nya juga berbeda, nih.
Belahan bumi utara
Di belahan Bumi bagian utara, summer solstice terjadi di bulan Juni.
Saat itu kutub utara ada di posisi menghadap ke Matahari.
Karenanya, sinar matahari jadi menyinari Bumi bagian tersebut lebih lama.
Nah, kalau winter solstice di sana terjadi bulan Desember.
Saat ini, kutub utara ada di posisi paling jauh dari Matahari. Makanya hari itu jadi hari tergelap atau waktu malamnya lebih banyak.
Belahan bumi selatan
Kebalikannya, di Bumi bagian selatan, summer solstice terjadi bulan Desember.
Karena posisi terdekat dengan matahari justru ada di bulan Desember.
Kemudian winter solstice terjadi di bulan Juni, ketika posisi kutub selatan paing jauh dari Matahari.
Baca Juga : Ternyata, Payung Awalnya Digunakan untuk Menahan Sinar Matahari
Negra yang mengalami kebalikan ini misalnya Australia dan Selandia Baru yang mengalami musim panas di bulan Desember.
Solstice di Indonesia
Di Indonesia, kita menyebutkan bulannya, teman-teman
Karena kita ada di bawah garis ekuator, titik balik matahari sebenarnya tidak begitu berpengaruh pada wilayah negara kita.
Nah, karenanya panjang dan waktu siang dan malam tidak akan jauh ebrbeda dari biasanya.
Baca Juga : Inti Matahari Berputar Lebih Cepat daripada Bagian Permukaannya
Titik balik matahari ini juga tidak terlalu berpengaruh pada musim yang ada di Indonesia, dan negara di bawah garis ekuator lainnya.
Apakah kamu ingin merasakan solstice? Kamu bisa merasakannya di wilayah yang ada di bumi bagian utara atau selatan, dan bukan di bawah garis ekuator, teman-teman.
O ya, hari terjadinya titik balik matahari ini bisa bergeser setiap tahun. Karenanya ahli meteorologi tidak menggunakannya untuk menandai pergantian musim.
Tapi di masa lalu, para gembala menggunakan dua soltice dan dua equinox untuk menanadai pergantian musim, lo.
Baca Juga : Mengapa Fenomena Ekuinoks Bulan September Berbeda Hari Setiap Tahun?
Yuk, lihat video ini juga!