Congklak, Permainan Tradisonal yang Masih Bertahan Sampai Sekarang

By willa widiana, Kamis, 13 Desember 2018 | 10:38 WIB
Congklak. (Pxhere )

Diisi Batu Kerikil

Setelah selesai membuat lubang, kita harus mengisi empat belas lubang tersebut dengan batu kerikil sebanyak enam belas buah.

O iya, dua lubang yang berukuran sedang tidak perlu diisi batu kerikil, karena dua lubang berukuran sedang itu berfungsi sebagai lumbung untuk mengumpulkan batu kerikil.

Baca Juga : Serunya Mencoba Wahana Permainan di Trans Studio Bandung, Penasaran?

Cara Bermainnya Mudah

Cara memainkannya cukup mudah, kita hanya perlu menaruh setiap kerikil pada lubang yang sudah disediakan.

Permainan akan berhenti jika kerikil terakhir kita jatuh di lubang yang kosong. O iya, kerikil untuk bermain congklak bisa diganti dengan biji sawo atau kulit kerang.

Baca Juga : Jalanan di Sebuah Kota di Jerman Dipenuhi Cokelat, Ada Apa, ya?

Kayu dan Plastik

Seiring berjalannya waktu, permainan congklak pun mengalami perubahan. Sekarang, lubang untuk bermain congklak dibuat dari kayu.

Bahkan, ada juga yang dibuat menggunakan plastik. Jadi, kita bisa membawanya ke mana-mana, tinggal mencari batu kerikil saja.