Bobo.id - Pernahkah kamu mendengar tentang Great Pacific Garbage Patch?
Ini adalah area perairan di samudra Pasifik yang menjadi tempat sampah terbesar di lautan.
Area sampah ini ada di bagian utara Samudra Pasifik, di dekat kepulauan Hawaii. Membentang antara pulau Hawaii dan California.
Selain di bagian lautan Pasifik utara, ada juga bagian barat yang berdekatan dengan Jepang, dan bagian timur yang berdekatan dengan Amerika Serikat.
Baca Juga : Ingin Menjaga Laut, Ben Lecomte Berenang Arungi Samudra Pasifik
Kenapa sampahnya bisa mengumpul banyak di titik tertentu, ya?
Ini karena ada arus di lautan yang namanya gyre, teman-teman. Salah satu yang terbesar adalah di wilayah utara samudra Pasifik ini.
Namun, sampah-sampah ini bukan hanya sampah yang mengapung di lautan, teman-teman.
Kebanyakan sampah yang ada di wilayah utara samudra Pasifik ini adalah puing-puing sampah dan plastik yang sulit dibersihkan.
Baca Juga : Yuk, Pakai Barang-Barang Ini untuk Kurangi Sampah dan Pencemaran!
Menurut penelitian di tahun 2018, di area sebesar 1,6 juta meter kubik, ada 79.000 ton plastik yang mengambang di laut!
Wah, itu belum termasuk puing-puing yang ada di dalam lautnya, lo.
Kenapa sampahnya bisa sangat banyak, ya? Ini karena tidak semua sampah terurai dengan sempurna, terutama plastik.
Meskipun terurai, ia menjadi pecahan yang sangat kecil dan bisa termakan oleh hewan-hewan di lautan.
Justru pecahan yang sangat kecil ini yang berbahaya, karena perlahan plastik masuk jadi rantai makanan.
Baca Juga : Selain Mabuk Darat, Ada Juga Mabuk Laut, Bagaimana Mengatasinya?
Yap, pada akhirnya, manusia akan makan ikan, yang sebelumnya juga menelan plastik berukuran kecil yang ada di lautan.
Ikan, mamalia laut, burung laut dan yang lainnya, bisa merasa kenyang karena sudah makan sampah ini. Padahal, tidak ada nutrisi di tubuhnya dari makanan yang seharusnya ia makan.
Bukan hanya plastik sampah makanan, di seluruh lautan ada sampah dari benda manusia yang tidak terpakai, lo.
Seperti jaring nelayan, benda-benda dari kapal, sampai gadget dan mainan plastik kita yang tidak terpakai.
Baca Juga : Tips Kado Hari Ibu dan Hari Natal yang Ramah Lingkungan Tanpa Plastik
Nah, benda yang belum terurai bisa menjerat, melukai, menjebak, bahkan menewaskan hewan di lautan. Kasihan, kan?
Spesies-spesies tertentu juga bisa "menumpang" puing sampah ini dan mengalir ke tempat lain. Kalau ada banyak yang seperti ini, bisa-bisa kesehatan ekosistem terganggu.
Meskipun ada banyak pihak yang membantu membersihkan lautan, tapi kalau sampah dari daratan tidak berhenti, sampahnya jadi semakin banyak.
Nah, makanya, usahakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai, teman-teman.
Baca Juga : Warna Perairan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik Berbeda, Apa Sebabnya?