Kenapa Keracunan Membuat Kita Muntah dan Sakit Perut?

By Tyas Wening, Rabu, 19 Desember 2018 | 19:30 WIB
Sakit perut. (iStockphoto/kwanchaichaiudom)

Hal yang sama juga terjadi saat kita mengalami diare, yaitu racun menyebabkan adanya stimulasi atau rangsangan langsung di usus kecil.

Stimulasi ini lalu memicu respon reaktif yang disebut refleks gastrokolik, yaitu peningkatan aktivitas usus besar yang dipicu oleh proses makan.

Racun yang dikeluarkan oleh bakteri tadi bisa merangsang reseptor di lapisan usus kita dan menimbulkan lebih banyak gerakan otot di usus besar dan kecil, lo.

O iya, bakteri Bacillus cereus ini bisa ditemukan di beberapa makanan, seperti sayuran, nasi, daging, dan ikan yang disimpan dalam suhu yang tidak tepat dan dalam waktu lama.

Baca Juga : 5 Bahan Alami Meredakan Batuk yang Bisa Kita Temui di Rumah

Bakteri akan dengan mudah dan cepat berkembang biak pada suhu 32 hingga 43 derajat celcius.

Itulah sebabnya makanan yang dimasukkan ke dalam kulkas tidak mudah basi, teman-teman, karena bakteri membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang biak.

Keracunan makanan yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda, lo, walaupun memakan makanan yang sama.

Hal ini disebabkan perbedaan dosis atau porsi yang dimakan setiap orang, semakin besar porsi yang dikonsumsi, maka kemungkinan untuk keracunan semakin besar.

Lihat video ini juga, yuk!