Detektif Sakit Parah (Bag. 6): Kotak Kejahatan

By Sepdian Anindyajati, Kamis, 27 Desember 2018 | 18:05 WIB
Dr. Watson. (Public domain.)

Holmes tersenyum pada Inspektur Morton sambil berkata,

"Tadi Pak Culverton Smith yang membantu menyalakan lampu gas, sebagai tanda dariku untuk Anda dan teman-teman Anda di luar, Pak Inspektur. Dan jangan lupa. Tahanan Anda ini memiliki sebuah kotak kecil di saku kanan mantelnya.

Ya, keluarkan benda itu pelan-pelan dan letakkan saja di meja ini. Benda ini pasti berguna sebagai bukti di persidangan nanti.”

Di tempat persembunyiannya, Watson mendengar bunyi perkelahian diikuti bunyi benturan besi dan teriakan kesakitan.

“Jangan melawan. Kau akan semakin terluka!” kata Inspektur. “Berdiri dengan tenang saja!”

Dokter Watson mendengar bunyi klik borgol. Lalu terdengar juga suara Culverton Smith yang membela diri dan marah.

Baca Juga : Fosil Bunga Mekar Tertua Berhasil Diterliti, Berapa, ya, Usianya?

"Perangkap yang bagus!" geramnya. “Kau terjangkit penyakit itu di dermaga, Holmes, bukan dari aku. Pak Inspektur, Anda harus mendengar penjelasanku. Holmes yang memintaku datang ke sini untuk menyembuhkan penyakitnya.

Aku kasihan mendengar penderitaannya dan datang ke sini. Sekarang dia pura-pura dan memfitnah saya. Dia mengarang cerita gila bahwa saya yang membuatnya terjangkit. Kau bisa berbohong sesukamu, Holmes. Tapi pengadilan juga akan mendengarkan pembelaan diriku yang bagus!” Culverton Smith mencoba berkata dengan tenang dan meyakinkan.

Namun, Holmes malah teringat hal lain saat Culverton Smith sudah dibawa keluar dari kamarnya.

"Astaga!" seru Holmes. "Aku benar-benar melupakan temanku! Oh, Watson sahabatku, aku minta maaf beribu maaf telah melupakanmu. Tapi, aku tidak perlu memperkenalkanku pada Pak Culverton Smith, kan? Kau telah bertemu dengannya lebih dulu tadi.”

Dokter Watson keluar dari persembunyian di belakang tempat tidur Holmes. Ia sangat lega karena semuanya telah berakhir, walau agak kesal juga karena ikut masuk dalam sandiwara buatan Holmes.

Baca Juga : Wah, Teleskop NASA Menemukan Sebuah Asteroid Besar Mirip Kuda Nil

“Mmm, apakah kereta kuda sudah siap di bawah? Aku akan ikut denganmu setelah berganti pakaian. Aku mungkin bisa berguna di kantor polisi nanti,” kata Holmes, lalu menyegarkan diri dengan segelas air.

Sambil berganti pakaian, ia mengisi perutnya dengan biskuit dan menjelaskan skenario sandiwaranya pada sahabatnya itu.

"Kamu mengerti, kan, Watson. Aku harus betul-betul membuat kesan sedang sakit parah pada Bu Hudson. Karena dia harus menyampaikan keadaanku padamu. Dan kau harus menyampaikan keadaanku ini juga pada Pak Culverton Smith. Kau tidak tersinggung kan, Watson?

Kalau aku membuka rahasiaku padamu, kau tidak akan bisa membuat Pak Culverton Smith percaya bahwa aku sedang terdesak dan betul-betul membutuhkannya. Inilah hal yang paling penting dari seluruh rencanaku. Pak Culverton Smith sangat pendendam. Aku yakin, dia pasti datang untuk melihat hasil karya kejahatannya…” jelas Holmes panjang lebar.

"Tapi penampilanmu, wajahmu, sungguh mengerikan, Holmes…” kata dokter Watson bergidik.

"Berpuasa tiga hari, tentu saja akan membuat wajahku kuyu, Watson. Dan sisanya, dibutuhkan make up. Sedikit vaselin di dahi, eye shadow di kelopak mata, efek bayangan di atas tulang pipi, dan remah-remah lilin lebah di sekitar bibir… Jadilah efek yang sangat memuaskan untuk dilihat.

Baca Juga : Berbagai Cara Bisa Dilakukan Agar Sistem Imun Meningkat, Apa Saja?

Ditambah lagi dengan sedikit celoteh kacau tentang koin, tiram dan sebagainya… Haha, efek mengigau yang menyenangkan,” cerita Holmes sambil tertawa.

Dokter Watson sedikit kesal namun penasaran juga.

"Tapi kenapa kau tidak membiarkanku berada di dekatmu? Apa betul-betul aku bisa tertular?”

“Astaga, Watson sahabatku… harusnya kau sudah tahu jawabannya! Kau pikir, aku tidak menganggapmu sebagai dokter yang cerdas? Kau adalah dokter yang sangat cerdik. Aku yakin, walau aku terlihat lemah dan sekarat, kau akan segera tahu kalau aku berbohong saat kau memeriksa suhu tubuhku dan denyut nadiku yang normal.

Pada jarak tiga meter, aku bisa menipumu. Jika aku gagal melakukannya, siapa yang akan membawa Smith ke dalam jebakanku?

Dan tentu saja kau tidak akan tertular, Watson. Aku tidak menyentuh kotak itu. Jika kau melihat kotak itu dari samping, akan tampak pegas yang setajam gigi ular berbisa. Pegas ini akan muncul otomatis dan menyengat tanganmu ketika kau membuka kotaknya. Aku yakin, kotak seperti itulah yang dipakai untuk membunuh Savage yang malang.

Baca Juga : Berbagai Cara Bisa Dilakukan Agar Sistem Imun Meningkat, Apa Saja?

Kau tahu, aku selalu hati-hati dan berjaga-jaga jika menerima paket kiriman apa saja yang dikirimkan padaku. Dengan aku berpura-pura kena jebakan racunnya, justru akan membuat Pak Smith mengakui perbuatannya.

Kepura-puraan yang telah aku lakukan dengan sangat teliti, bagai seniman sejati.

Terima kasih, Watson. Tolong bantu aku memakai mantelku. Setelah urusan di kantor polisi selesai, aku ingin makan makanan bergizi di restoran Simpson’s!”

(Tamat)

Cerita: Arsip Bobo

Baca Juga : 5 Film Animasi Bertema Natal yang Bisa Mengisi Waktu Liburanmu

Tonton juga video ini, ya.