Cetak Sejarah, Wahana Antariksa Chang'e-4 Mendarat di Sisi Jauh Bulan

By Cirana Merisa, Jumat, 4 Januari 2019 | 12:13 WIB
Ilustrasi wahana antariksa Chang'e-4 saat mendarat di Bulan. (NASA)

Apa Itu Sisi Jauh Bulan?

Sebagai satelit alami Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Bulan membutuhkan waktu sekitar 27 hari untuk sekali mengelilingi Bumi.

Selain itu, Bulan juga berputar pada sumbunya. Waktunya sama, teman-teman. Bulan juga membutuhkan waktu sekitar 27 hari untuk sekali berputar pada porosnya.

Pergerakan ini membuat permukaan Bulan yang terlihat dari Bumi selalu sama. Maka itu, setiap fase purnama, Bulan akan selalu terlihat sama.

Nah, sisi Bulan yang selalu terlihat dari Bumi disebut sebagai sisi dekat. Sedangkan sisi Bulan yang tidak pernah terlihat dari Bumi disebut sebagai sisi jauh atau sisi gelap.

Baca Juga : Mengapa Permukaan Bulan Selalu Terlihat Sama?

Memiliki Kawah Lebih Banyak

Sisi jauh Bulan ternyata agak berbeda dengan sisi yang terlihat dari Bumi, teman-teman.

Saat Bulan purnama, biasanya kita akan melihat beberapa bagian Bulan yang lebih gelap. Itulah kawah-kawah yang ada di sisi dekat Bulan.

Sisi jauh Bulan memiliki kawah lebih banyak lagi daripada sisi dekat. Kerak di permukaannya juga lebih tebal dan lebih tua.

Baca Juga : Kawah Aristarchus, Kawah Paling Terang di Bulan

Mendarat di Kawah Tertua

Wahana antariksa Chang’e-4 ini mendarat di lembah Aitken di kutub Selatan Bulan.

Nantinya, wahana antariksa ini akan menjelajah sebuah tempat di sana yang disebut dengan kawah Von Karman.

Kawah Von Karman sendiri merupakan salah satu kawah terdalam dan tertua di Bulan dengan diameter lebih dari 2.500 kilometer dan kedalaman 13 kilometer.

Para astronom memperkirakan kawah ini terbentuk oleh benturam hebat di masa-masa awal Bulan terbentuk.

Baca Juga : Kawah Copernicus, Kawah Terbesar di Bulan