5 Penjara yang Berubah Jadi Tempat Wisata, Tertarik ke Sini?

By Iveta Rahmalia, Kamis, 10 Januari 2019 | 17:34 WIB
Robben Island. (ToscaWhi/Getty Images)

Awalnya, tempat ini digunakan sebagai benteng militer dan penjata pada tahun 1850-an. Lalu, pada tahun 1943 – 1963 tempat ini berubah menjadi penjara federal (penjara bagi narapidana yang berbahaya).

Penjara Alcatraz tidak dapat ditembus, karena letaknya terpencil dan dikelilingi oleh perairan dingin.

Pada tahun 1962, ada narapidana yang melarikan diri, tapi nasibnya tidak diketahui hingga saat ini.

Untuk mengunjungi tempat ini, kamu harus menggunakan Alcatraz Cruise yang beroperasi dari Pier 33 di San Fransisco. Wisata ini buka setiap hari, kecuali hari libur.

4. Tuol Sleng, Kamboja

 

Tuol Sleng. (hugy/iStockphoto)

Dulu, tempat ini merupakan sekolah tinggi. Tapi, ketika genosida Khmer Rouge berkuasa di tahun 1975, tempat inipun berubah menjadi penjara keamanan 21.

Di tempat ini, banyak orang yang terbunuh. Mayat orang-orang itu dikuburkan di sebuah kuburan massal, letaknya sekitar 30 menit ke arah selatan penjara.

Untunglah, tempat yang terletak di Ibukota Phnom Penh ini sudah diubah menjadi tempat wisata.

Baca Juga : Penjara Bewarna Pink Ini untuk Narapidana yang Suka Marah

Untuk mengunjungi Tuol Sleng, kamu bisa menggunakan tuk-tuk  atau taksi dari pusat kota ke arah selatan menuju Choeung Ek Genocidal Center. Perjalanannya hanya 30 menit.

5. Devil’s Island, Guyana, Prancis

Tempat ini dibangun pada tahun 1850-an, dibawah perintah Kaisar Prancis Napoleon III.

Selama hampir satu abad, tempat ini berfungsi sebagai tempat tinggal bagi puluhan ribu penjahat dan tahanan politik.

Para tahanan itu menghabiskan hari-harinya dengan membersihkan hutan hingga membangun jalan.