Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis DNA dari dua jenis bakteri yang melakukan perjalanan ke ISS, yaitu Staphylococcus aureus (yang ditemukan pada kulit dan menyebabkan infeksi staph) dan Bacillus cereus (yang ada dalam sistem pencernaan dan tanah dan biasanya tidak berbahaya).
Baca Juga : Mana yang Benar, Angkasa Luar atau Luar Angkasa? #akubacaakutahu
Kedua mikroba dikumpulkan dari lingkungan sekitar ISS yang mungkin menumpang naik ke ruang angkasa melalui kulit astronaut atau tubuh mereka(peneliti).
Meski begitu, para peneliti mengatakan bahwa mikroba yang bermutasi tersebut tampaknya tidak berbahaya bagi manusia. Mereka berubah hanya untuk menghadapi kesulitan hidup mengambang di ruang angkasa.
Baca Juga : Jadi Negara Penghasil Roti Terbaik, Jerman Punya Ribuan Jenis Roti, lo!
Tubuh manusia pasti memiliki bakteri, sangatlah mengerikan kalau membayangkan bakteri yang ada ditubuh berevolusi menjadi bakteri yang membahayakan saat kita pergi ke ruang angkasa.
Makanya pernyataan soal evolusi bakteri tidak berbahaya tersebut menjadi kabar yang sangat baik bagi para penjelajah ruang angkasa dan juga astronaut.
Baca Juga : Hewan Ini Sebenarnya Masih Bangun Saat Tidur, Hewan Apa, ya?
Tonton video ini, yuk!