Dongeng Anak: Kisah si Mawar Cantik

By Sepdian Anindyajati, Selasa, 22 Januari 2019 | 16:45 WIB
Kisah Mawar Cantik. (Pixabay)

Suatu hari, Mawar Cantik duduk di pintu rumah. Saat melihat pemandangan di luar rumah, ia teringat pada rumah serta ayah dan ibunya. Ia teringat kasih sayang mereka dan saat-saat indah bersama mereka.

Tanpa disadari, senyum bahagia muncul di bibirnya. Lalu, tangkai-tangkai mawar pun muncul dari bibirnya. Mawar Cantik tiba-tiba mendapat ide. Ia memanggil ayah angkatnya dan berkata,

"Ayah, bawalah mawar ini ke istana Pangeran Rubi. Katakan, ini mawar jenis langka. Mawar ini dijual, tapi harus dibayar dengan harga yang sangat mahal. Sebab saat ini pun belum musim mawar bermekaran.”

Dayang Sepuh sang pelayan istana mendengar teriakan si pemburu yang menjual mawar. Ia memutuskan untuk membeli bunga mawar itu untuk Delima.

Ia berpikir, kecurigaan Pangeran Rubi tentu akan hilang jika melihat mawar langka itu ada pada Delima. Dayang Sepuh memanggil si pemburu dan menanyakan harga bunga itu.

"Uang tidak bisa membelinya. Hanya cincin dari batu rubi yang pantas," jawab si pemburu.

Dayang Sepuh segera mengambil cincin batu ribu pemberian Ratu Safira dulu. Ia memberikannya pada si pemburu, menukarnya dengan setangkai mawar langka. Ia menyelipkan bunga itu di rambut Delima.

Baca Juga : Peneliti Sudah Mengetahui Lama Satu Hari di Planet Saturnus, Apakah Sama dengan Bumi?

Ketika Pangeran Rubi melihat bunga mawar di rambut Delima, keraguan di hatinya mulai muncul.

“Jangan-jangan, ini memang gadis yang muncul dalam mimpiku...” pikirnya. “Tapi, masih ada banyak waktu untuk membuktikannya.”

Si pemburu dengan gembira memberikan cincin bermata rubi pada Mawar Cantik. Betapa bahagianya Mawar Cantik saat mengenakan cincin pemberian Pangeran Rubi itu.

Mawar Cantik tersenyum bahagia, dan setangkai mawar indah kembali muncul. Mawar Cantik memberikannya pada ayah angkatnya dan memintanya menjual lagi bunga itu ke istana, dengan kalung rubi sebagai bayarannya.

Maka keesokan harinya, si pemburu kembali melewati istana membawa setangkai mawar itu. Dayang Sepuh melihatnya dan segera memanggilnya lagi.

“Sungguh tepat waktu penjual mawar itu datang. Pangeran Rubi mulai percaya pada putriku. Jika ia melihat setangkai mawar lagi, pasti ia tak ragu lagi kalau Delima adalah si gadis Mawar Cantik,” pikirnya.

Baca Juga : Waspada Nyamuk Demam Berdarah, Kenali Ciri-ciri Nyamuk Ini, yuk!