Sejarah Bacaan Anak, Ternyata dari Tradisi Bercerita! #akubacaakutahu

By Sarah Nafisah, Kamis, 24 Januari 2019 | 13:29 WIB
Ilustrasi membaca buku cerita (pexels/mentatdgt)

Munculnya Ilustrasi

Buku-buku kecil, buku berukuran saku yang sering dilipat daripada dijilid bersama, adalah buku pertama yang diilustrasikan untuk anak-anak.

Buku-buku itu biasanya berisi gambar potongan kayu sederhana yang disertai dengan isinya.

Sementara itu, selama tahun 1600-an, konsep masa kecil dikembangkan. Daripada dilihat sebagai miniatur dewasa, anak-anak dipandang sebagai wujud yang terpisah dengan kebutuhan dan keterbatasan mereka sendiri.

Baca Juga : Bertubuh Kecil, Hewan-Hewan Ini Bisa Makan dalam Jumlah Banyak, lo!

Maka, penerbit di seluruh Eropa mulai mencetak buku khusus untuk anak-anak. Tujuan dari teks-teks ini masih sering bersifat didaktik, meskipun banyak juga dongeng-dongeng yang berhasi dicetak dan disukai oleh anak-anak.

Kecenderungan untuk menggambarkan buku anak-anak akhirnya muncul. Bacaan anak-anak pun  semakin populer sepanjang abad ke-18 dan ke-19.

Baca Juga : Jika Katak Ingin Muntah, Ia Mengeluarkan Seluruh Organ di Perutnya!

Pada 1744, John Newbery menerbitkan A Little Pretty Pocket-Book.

Buku itu disebut-sebut sebagai buku pertama yang benar-benar dimaksudkan untuk kesenangan membaca anak-anak.

Karena kertas, pencetakan menjadi lebih ekonomis, jadilah industri buku anak-anak benar-benar booming selama tahun 1800-an.

Baca Juga : Berkilauan di Langit Malam, Bagaimana Cara Bintang Bersinar, ya?