Dibuat dari Jerami sampai Plastik, Begini Sejarah Unik Jas Hujan

By Cirana Merisa, Jumat, 25 Januari 2019 | 11:48 WIB
Ilustrasi jas hujan (Jacoblund/Getty Images/iStockphoto)

Amerika Selatan

Selain Tiongkok, orang-orang yang tinggal di Amerika Selatan juga punya jas hujan buatannya sendiri.

Sekitar tahun 1200-an, orang-orang yang tinggal di daerah Amazon menggunakan zat alami untuk membuat jas hujan.

Mereka mengambil lateks dari pohon karet dan dioleskan pada pakaian supaya pakaian mereka tetap kering walaupun terkena hujan.

Saat orang Eropa datang ke Amerika Selatan pada 1700-an, mereka pun mengikuti cara warga Amerika Selatan dalam membuat jas hujan.

Baca Juga : Mengapa Katak Lebih Sering Berbunyi Saat Musim Hujan?

Namun, kekurangan dari jas hujan model seperti ini adalah karet merupakan bahan yang akan berubah menjadi lengket saat cuaca panas dan kaku saat cuaca dingin.

Akhirnya, pada 1823, seorang ahli kimia asal Skotlandia bernama Charles Macintosh membuat jas hujan modern.

Bahannya masih terbuat dari karet supaya tahan air. Namun, karet ini dilarutkan dalam zat yang berasal dari membakar batu bara sehingga karet menjadi lentur.

Sayangnya, jas hujan seperti ini sangat bau dan proses pembuatannya juga cukup berbahaya.

Baca Juga : Sudah Memasuki Musim Hujan, Bagaimana Proses Terjadinya Hujan?