Waktu Berjalan Lambat Saat Kita Bosan, Kenapa Bisa Begitu, ya?

By Sarah Nafisah, Rabu, 30 Januari 2019 | 17:10 WIB
Ilustrasi ketika kita sedang bosan (pixabay/Free-photos)

Bobo.id - Siapa yang rajin melihat jam saat berada di sekolah?

Saat kita belajar, mengerjakan tugas, dan berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya, kita mungkin sering sekali melirik jam.

Tapi, ketika kita tiba di rumah dan sekarang waktunya untuk bermain, seberapa sering kita melihat jam?

Baca Juga : Sedang Bosan? Yuk, Coba Kegiatan yang Punya Manfaat Keren Ini!

Apakah teman-teman sering melirik jam seperti yang dilakukan ketika di sekolah?

Apakah teman-teman menghitung menit sampai jam tidur?

Apakah teman-teman memerlukan seseorang untuk mengingatkan jam berapa seharusnya untuk mandi dan berangkat ke sekolah?

Kalau kata Bobo, sih, teman-teman lebih sering memperhatikan waktu di sekolah daripada saat bermain di rumah. hihihi...

Baca Juga : Ini Alasan Film Adaptasi Kadang Berbeda dengan Bukunya #akubacaakutahu

Tapi kenapa begitu, ya? Mengapa kita tidak memperhatikan waktu dengan cara yang sama terlepas dari di mana kita berada dan apa yang sedang kita lakukan?

Mengapa waktu tampaknya bergerak lebih cepat ketika kita melakukan sesuatu yang menyenangkan dan lebih lambat ketika kita sedang bosan?

Fenomena ini telah memunculkan kalimat populer yang mungkin pernah teman-teman dengar berkali-kali sebelumnya, “Waktu berlalu ketika kita bersenang-senang”.

Kenapa bisa begitu, ya? Yuk, kita cari tahu!

Baca Juga : Musim Rambutan Tiba, Inilah 9 Manfaat yang Ada Dalam Rambutan!

Psikolog yang telah mempelajari fenomena ini telah mengkonfirmasi bahwa orang memang memandang waktu secara berbeda tergantung pada kondisi mental mereka dan kegiatan yang mereka jalani.

Ketika kita bosan atau melakukan sesuatu yang tidak ingin kita lakukan, pikiran kita tidak sibuk dan cenderung terpecah ke mana-mana.

Baca Juga : Panda Hanya Berwarna Hitam-Putih? Ternyata Ada yang Cokelat Juga, lo!

Ketika pikiran kita terpecah, seringkali kita akan melirik ke arah jam, dan kemudian kita berpikir tentang berapa banyak waktu yang harus dilalui sampai kita dapat melakukan sesuatu yang kita lebih suka lakukan.

Di sisi lain, ketika kita dengan senang hati terlibat dalam aktivitas yang disukai, pikiran kita cenderung terfokus sepenuhnya pada kesenangan yang sedang kita rasakan.

Kita tidak terlalu khawatir tentang waktu yang berlalu, karena kita sangat menikmati momen yang sedang berlangsung.

Baca Juga : Mengatasi Gusi Bengkak Dengan 3 Tips Ini, yuk! Bisa Dicoba di Rumah!

Para peneliti yang telah mempelajari persepsi waktu telah membuat beberapa temuan menarik belakangan ini.

Misalnya, tidak semua waktu yang menyenangkan berlalu dengan kecepatan yang sama.

Para peneliti percaya bahwa sekadar menjadi bahagia tidak serta-merta membuat waktu tampak berlalu lebih cepat.

Namun, jika kita terlibat dalam suatu kegiatan atau mengejar suatu tujuan, maka waktu benar-benar akan berlalu begitu kita bersenang-senang.

Baca Juga : Tanaman Purba Berusia Puluhan Ribu Tahun Hidup Lagi, Apa Penyebabnya?

Para peneliti percaya bahwa kegembiraan yang dihasilkan oleh pencapaian tujuan adalah apa yang menyebabkan kita merasakan waktu berlalu dengan cepat.

Temuan menarik lainnya adalah bahwa kita cenderung mempersepsikan waktu secara berbeda dari ingatan dibandingkan dengan ketika peristiwa terjadi.

Misalnya, jika kita berlibur bersenang-senang, hari-hari tampaknya berlalu begitu cepat. Namun, jika kita bersekolah, hari-hari itu mungkin terasa sangat lambat.

Ketika kita memikirkan hal-hal ini beberapa bulan kemudian, persepsi kita tentang hal itu biasanya terbalik.

Baca Juga : Ternyata Burung Bisa Melihat Warna yang Tidak Bisa Dilihat Manusia

Hari-hari membosankan yang tampaknya berlalu begitu saja sepertinya nampak terjadi dengan cepat.

Sedangkan liburan kita, akan terasa seperti itu berlangsung lebih lama daripada yang dirasakan pada saat itu.

Peneliti menunjukkan bagaimana ingatan kita bekerja untuk sebuah penjelasan.

Ketika kita memikirkan kembali sesuatu, kita harus mengambil peristiwa dari ingatan untuk merekonstruksi peristiwa dan berusaha menilai durasi waktu peristiwa itu berlangsung.

Baca Juga : Siapa Pengarang Buku Cerita Charlie and the Chocolate Factory? #akubacaakutahu

Saat berlibur, kita membuat banyak kenangan dan ada banyak hal untuk diingat.

Banyak peristiwa ini membuat liburan kita terasa lebih panjang daripada yang dirasakan saat itu terjadi.

Sebaliknya, ketika kita menoleh ke belakang pada hari biasa dengan sedikit ingatan yang detail, beberapa ingatan itu membuat waktu itu terasa berlalu lebih cepat daripada kelihatannya yang sangat membosankan saat dijalani.

Baca Juga : Waspada Penyakit Demam Berdarah, Ketahui 5 Fakta Serangan Nyamuk

Tonton video ini, yuk!