Di Jepang, Kita Bisa Merasakan Makan di Pondok-Pondok Salju, lo!

By Avisena Ashari, Kamis, 31 Januari 2019 | 16:37 WIB
Suasana di desa yang penuh rumah salju di Jepang (Tokyo Creative)

Bobo.id - Siapa yang ingin merasakan musim dingin bersalju ala penduduk kutub utara?

Di Jepang, ada rumah-rumah salju yang bisa kita kunjungi, lo!

Kita lihat, yuk, ada apa di sana!

Desa Rumah Salju

Di kota Iyama, bagian utara Prefektur Nagano, Jepang, punya desa rumah salju, nih, teman-teman.

Kota ini memang dikenal sebagai tempat yang paling banyak bersalju di Jepang.

Dalam bahasa Jepang, desa ini dikenal dengan nama kamakura-mura.

Kamakura artinya rumah salju, atau iglo. Iglo merupakan rumah yang jadi tempat tinggal orang Eskimo.

Baca Juga : Rahasia Iglo, Rumah Orang Eskimo di Kutub Utara yang Sulit Mencair

 

Di sana, ada 20 rumah salju dalam berbagai ukuran, teman-teman.

Desa ini dibuka setiap musim dingin di Jepang. Kira-kira sekitar akhir bulan Januari sampai akhir bulan Februari.

Restoran Rumah Salju

Bukan hanya bisa melihat-lihat suasana musim dingin di Iyama, kita juga bisa merasakan makan di alam pondok-pondok salju, lo.

Di dalam rumah salju, akan ada tempat duduk melingkar yang menghadap ke sebuah kompor.

Kita bisa mencoba hidangan nabe. Nabe merupakan panci yang digunakan untuk memasak dan menghidangkan masakan Jepang.

Ilustrasi hidangan yang dimasak dengan nabe (WorldContributor)

Panci besar ini bisa menghangatkan kita saat berada di dalam rumah salju, lo! Seperti penduduk kutub utara saja, ya? Hihi..

Baca Juga : Penduduk Tiongkok Merayakan Solstis Musim Dingin dengan Kabut Es

Namun, tentu saja kita akan makan hidangan khas Jepang, dong. Hidangan yang disajikan namanya Noroshi Nabe. Makanan ini adalah makanan khas area Shinsu.

Untuk bisa mencoba Noroshi Nabe, kita harus melakukan pemesanan sebelumnya, lo.

Minimal, ada dua orang yang memakan hidangan ini.

Selain itu, kita juga akan mencoba onigiri, teman-teman. Siapa yang tahu apa itu onigiri?

Onigiri adalah nasi kepal khas Jepang. Nah, di sini, onigiri dibuat dari beras yang diproduksi di wilayah Nagano.

Kita hanya bisa mengunjungi restoran ini di dua waktu bukanya. Yaitu di siang hari dan malam hari saja.

Festival Kamakura no Sato

Di tanggal 9 dan 10 Februari 2019, akan ada festival Kamakura no Sato, lo!

Baca Juga : Fenomena Solstis Sebentar Lagi, Banyak Bangsa Menunggu Fenomena Ini

Saat festival ini diadakan, akan ada gerbang kuil yang berwarna merah menyala dari kuil Kamakura. Torii diletakkan di depan sebuah rumah salju.

Dalam bahasa Jepang, gerbang kuil disebut dengan torii, teman-teman.

Kuil buatan saat di desa kamakura (Tokyo Creative)

Kita juga bisa melihat benda-benda yang berhubungan dengan kepercayaan orang Jepang, di dalam kuil buatan itu.

Yang pertama, ada goshintai. Goshintai adalah benda untuk tempat berdiam pada Dewa. Misalnya cermin atau batu.

Kemudian ada shimenawa. Shimenawa marupakan tambang kuil, yang melambangkan batas antara dunia Dewa dan dunia manusia.

Yang ketiga, ada saisen-bako. Siasen-bako ini merupakan kotak untuk melemparkan uang sebagai rasa terima kasih pada Dewa, saat berdoa.

Wah, menarik sekali, ya. Kita bisa melihat salju dan merasakan suasana iglo, makanan tradisional Jepang, sambil melihat kebudayaan.

Baca Juga : Jangan Tertukar, Ini Bedanya Sumpit Tiongkok, Korea, dan Jepang

Yuk, lihat video ini juga!