Bobo.id - Tradisi perayaan Tahun Baru Imlek apa yang jadi favoritmu, teman-teman?
Yap, di hari raya imlek, ada banyak tradisi Tionghoa yang dilakukan di Indonesia, lo.
Misalnya seperti mengunjungi sanak saudara dan makan makanan tradisional khas Imlek.
Eits, tapi ada tradisi budaya yang tidak kalah menarik, nih. Yaitu melepas burung pipit dari sarangnya. Seperti apa, ya?
Melepaskan Burung Pipit di Kelenteng
Fang sheng adalah sebutan untuk tradisi melepaskan satwa ke alam. Nah, kalau kali ini ada yang menerbangkan burung pipit, teman-teman.
Salah satu tempat yang mengadakan tradisi ini adalah Kelenteng Tien Kok Sie di kawasan Pasar Gede, di Solo.
Baca Juga : Yuk, Kita Kunjungi Chengdu, Kota Terkaya di Bagian Barat Tiongkok!
Masyarakat etnis Tionghoa di Solo mendatangi Kelenteng Tien Kok Sie dengan membawa sejumlah burung pipit di dalam sangkar.
Nah, kemudian ada prosesi pelepasan burung oleh perwakilan dari kelenteng tersebut, teman-teman.
Kompas.com mewawancarai dua orang ibu dan anak yang mengantarkan burung pipit ke Kelenteng Tien Kok Sie, teman-teman.
Menurut beliau, melepaskan burung pipit menandakan kalau manusia akan mendapatkan karma atau balasan kebaikan.
Melepaskan burung juga jadi simbol untuk menjalin hubungan dengan alam. Karena saat burung dilepas, ia kembali terbang bebas di alam.
Jumlah burung yang dilepas ini ada aturannya, lo. Yaitu jumlah usia kita ditambah 1.
Baca Juga : Di Tiongkok, Kita Dilarang Melakukan 6 Hal Ini Saat Tahun Baru Imlek
Hari ini, perwakilan Vihara Dharma Bakti di Jakarta juga diadakan pelepasan burung pipit, lo.
Untuk melakukan tradisi fang sheng, satwa yang dipilih tidak harus burung, teman-teman.
Pemilihan jenis binatang yang akan dilepaskan juga disesuaikan dengan kondisi lokasi pelepasan.
Misalnya, bagi orang yang tinggal dekat laut, satwa yang dilepas bisa berupa tukik. Jika tinggal dekat sungai, bisa juga melepas ikan air tawar.
Fang sheng juga dipercaya bisa menghapuskan dosa di masa lalu, teman-teman.
Tradisi Fang Sheng
Sebenarnya, di masa lalu, fang sheng bertujuan untuk melepaskan binatang dari kehidupan yang terbelenggu.
Misalnya menyelamatkan hewan liar yang disalahgunakan oleh manusia, untuk kembali ke alam liar.
Baca Juga : Bukan Hanya Manis, Kue Keranjang di Tiongkok Juga Dimasak Dengan Lauk
Fang sheng sendiri sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu di Tiongkok. Awalnya, tradisi ini adalah tradisi agama Buddha Mahayana yang banyak dilakukan penduduk Tiongkok.
Lama kelamaan, ini menjadi budaya yang dilakukan oleh masyarakat etnis Tionghoa, di manapun berada.
Namun, di berbagai belahan dunia termasuk di Tiongkok, ada banyak hewan yang ditangkap, dijual, kemudian dilepaskan lagi.
Ada juga yang melepaskan hewan yang tidak sesuai dengan habitatnya.
Wah, artinya harus lebih hati-hati, nih. Seperti misalnya memperhatikan pelepaskan hewan yang sesuai dengan kondisi lingkungannya.
Ini supaya tradisi yang sudah ada ribuan tahun ini tetap terjaga, tanpa menyakiti atau membahayakan hewan yang akan dilepaskan, teman-teman.
Baca Juga : Meski Cap Cai Berasal dari Tiongkok, Cap Cai Tidak Populer di Sana, lo
Yuk, lihat video ini juga!