Wah, Ada Penelitian yang Rencananya Akan Dilakukan Selama 500 Tahun!

By Tyas Wening, Rabu, 6 Februari 2019 | 16:50 WIB
Ilustrasi bakteri. (Pixabay)

Bobo.id - Saat ini, University of Edinburgh di Skotlandia sedang melakukan penelitian yang paling lama dilakukan dalam sejarah.

Penelitian yang dimulai sejak tahun 2014 ini direncanakan baru akan selesai dilakukan pada tahun 2514, lo, teman-teman.

Ini artinya penelitian yang dilakukan oleh University of Edinburgh akan berlangsung selama 500 tahun!

Apa yang diteliti oleh para ahli dari University of Edinburgh ini sehingga memakan waktu hingga 500 tahun, ya?

Baca Juga : Bakteri Ini Bisa Hidup Tanpa Matahari, Mungkinkah Bisa Hidup di Mars?

Para Peneliti Sedang Meneliti Mikroba

Ternyata para peneliti di University of Edinburgh sedang melakukan penelitian terhadap mikroba yang sudah dilakukan sejak 2014 lalu, teman-teman.

Mikroba adalah mikroorganisme atau organisme yang berukuran sangat kecil dan untuk melihatnya membutuhkan bantuan mikroskop.

Penelitian ini dilakukan sangat lama karena peneliti ingin melihat berapa lama mikroba bisa bertahan hidup.

 

Karenanya, penelitian juga harus terus ebrlanjut sampai waktu yang sangat lama.

Ada 400 Botol Berisi Mikroba yang Diteliti

Dalam melakukan penelitian ini, ilmuwan menempatkan 400 buah botol berisi bakteri Bacillus subtilis dalam kondisi kering agar bisa membentuk spora.

Spora adalah satu atau beberapa sel yang terbungkus oleh lapisan pelindung dan hanya bisa tumbuh pada lingkungan yang memenuhi persyaratan tertentu yang khas bagi setiap spesies.

Baca Juga : Rahasia di Balik Indahnya Matahari Terbenam yang Berwarna Oranye

Botol berisi mikroba tersebut kemudian ditutup rapat dan kembali ditutup menggunakan timah agar terlindung dari radiasi karbon yang bisa menyebabkan rusaknya DNA mikroba.

Nah, ketahanan mikroba inilah yang diteliti oleh para ilmuwan, teman-teman, apakah mikroba akan bertahan lama atau ada sebagian yang mati terlebih dulu.

Botol Akan Dibuka Secara Berkala, lo

Walaupun percobaan ini dilakukan selama 500 tahun, tapi para ilmuwan akan membuka botol secara berkala, lo.

Pada 24 tahun pertama percobaan ini dilakukan, setiap dua tahun sekali akan ada satu set botol yang dibuka untuk melihat bagaimana spora di dalamnya bekerja.

Nah, setelah 24 tahun pertama, pengecekan berkala yang dilakukan diubah waktunya, lo, teman-teman.

Pada pemeriksaan berikutnya, pengecekan akan dilakukan menjadi satu kali saja setiap 25 tahun sekali hingga tahun 2514 mendatang.

Dalam dua tahun pengecekan yang dilakukan, belum ditemukan adanya perbedaan pada mikroba dalam botol tersebut, nih, teman-teman.

Baca Juga : Ternyata Ini Alasannya Mengapa Kita Tertawa saat Merasa Geli

Mikroba dalam botol tersebut tidak terpengaruh paparan sinar X, ultraviolet, atau suhu tinggi.

Sudah Disiapkan Catatan Khusus

Sebenarnya untuk melakukan penelitian ini tidak sulit, lo, teman-teman, karena hanya perlu melakukan pengecekan secara berkala ke bakteri-bakteri tersebut.

Tapi yang menjadi tantangan adalah memastikan ada orang yang tetap melakukan pemeriksaan secara berkala hingga tahun 2514 mendatang.

Nah, untuk itu ilmuwan yang bertanggung jawab atas penelitian ini sudah menyiapkan sebuah USB khusus berisi instruksi lengkap untuk generasi selanjutnya yang meneruskan penelitian ini.

Walaupun sudah menyiapkan catatan khusus, tidak ada yang bisa menjamin apakah cara ini berhasil, lo, teman-teman.

Karena bisa saja teknologi ini akan rusak dalam beberapa tahun ke depan atau sudah digantikan dengan teknologi yang baru.

Sedangkan jika meninggalkan catatan menggunakan kertas, kemungkinan juga akan mengalami kerusakan.

Baca Juga : Wah, Ada Sendok yang Bisa Dimakan, lo! Terbuat dari Apa, ya?

Sebabnya adalah kertas bisa berubah warna menjadi menguning bahkan hancur, nih, teman-teman.

Itulah sebabnya tim peneliti meminta penanggung jawab berikutnya untuk selalu menuliskan instruksi setiap 25 tahun sekali.

Instruksi tersebut bisa dituliskan dalam dua cara, lo, yaitu secara tertulis di atas kertas maupun dalam bentuk teknologi.