Dari SD sampai Sekolah Tinggi, Ini Sekolah Masa Kolonial Belanda

By Avisena Ashari, Kamis, 7 Februari 2019 | 11:56 WIB
Asyiknya punya banyak teman baru. (Ode/Majalah Bobo )

Bobo.id - Pada zaman dahulu, sekolah di Indonesia hanya diperuntukkan untuk orang-orang tertentu, teman-teman. Misalnya untuk anak-anak keturunan Belanda.

Tapi kemudian, ada banyak tokoh-tokoh pendidikan Indonesia yang memperjuangkan hak warga Indonesia untuk mendapatkan pendidikan.

Nah, lama kelamaan, akhirnya ada sekolah umum untuk penduduk Indonesia, teman-teman.

Inilah beberapa di antaranya:

1. Eurospeesch Lagere School (ELS)

Eurospeesch Lagere School (ELS) ini adalah pendidikan tingkat sekolah dasar, teman-teman.

Yang bisa bersekolah di sini adalah keturunan Belanda dan Eropa, dan rakyat Indonesia yang terpandang.

Di sana, anak-anak belajar selama tujuh tahun. Materi pelajarannya diajarkan dengan bahasa Belanda, teman-teman.

Baca Juga : Twitter Kerajaan Inggris Mengunggah Pertanyaan Ujian Sekolah, Ada Apa?

 

Sekolah ini didirikan di tahun 1817. Awalnya hanya keturunan Belanda yang boleh bersekolah di sini. Kemudian tahun 1903, rakyat Indonesia boleh bersekolah di ELS.

Setelah ada sekolah lain, yaitu HIS dan HCS, ELS kembali diperuntukkan untuk anak-anak keturunan Belanda.

2. Hollandsch Chineesche School (HCS)

Nah, kalau yang ini didirikan di tahun 1908 oleh pemerintah Belanda.

Hollandsch Chineesche School (HCS) merupakan sekolah untuk anak-anak keturunan Tionghoa di Indonesia.

Sekolah ini adalah sekolah dasar yang punya waktu pendidikan tujuh tahun dan menggunakan bahasa Belanda.

3. Hollandsch Inlandsche School (HIS)

Hollandsch Inlandsche School (HIS) juga merupakan sekolah dasar yang ditempuh dalam waktu tujuh tahun.

Sekolah ini didirikan pada tahun 1914. Di sana, materi pelajaran juga diajarkan dengan bahasa Belanda.

Yang bisa bersekolah di sini hanya rakyat Indonesia keturunan bangsawan atau tokoh terkemuka.

Baca Juga : Ingin Belajar Bahasa Asing? Lihat Dulu Daftar Bahasa Termudah Hingga Tersulit #AkuBacaAkuTahu

4. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)

Sekolah ini adalah sekolah menengah pertama.

Anak-anak lulusan ELS yang bersekolah di sini menempuh pendidikan selama tiga tahun.

Sementara yang berasal dari sekolah lain belajar selama empat tahun. Ini karena ada satu tahun untuk masa persiapan.

5. Algemeene Middelbare School (AMS)

Kalau diibaratkan masa sekarang, sekolah ini adalah sekolah menengah atas atau SMA.

Di Algemeene Middelbare School (AMS), kita belajar selama tiga tahun.

6. Hoogere Burgerschool (HBS)

Sekolah ini adalah sekolah setingkat SMP, teman-teman.

Yang boleh bersekolah di sini adalah orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan rakyat Indonesia yang terpandang.

Di sini, sekolah selesai dalam waktu lima tahun. Sekolah ini menghabiskan waktu lebih sedikit dibandingkan jika bersekolah di MULO dan AMS, setelah lulus sekolah tingkat dasar.

Baca Juga : Kenapa di Belanda Banyak yang Menggunakan Sepeda? Inilah 5 Alasannya

7. Schakel School

Nah, kalau yang satu ini adalah sekolah rakyat di daerah.

Bahasa pengantar di sekolah ini adalah bahasa Belanda, teman-teman. Lulusannya akan disamakan dengan lulusan HIS.

Biasanya, anak-anak yang mengikuti Schakel School sudah menempuh sekolah rakyat di tingkat desa, yang berlangsung selama 2-3 tahun.

Kemudian di Schakel School ia melanjutkan sekolah selama lima tahun.

8. School Tot Opleiding Van Inlansche Artsen (STOVIA)

Siapa yang ingat dengan Wahidin Soedirohoesodo? Yap, beliau adalah salah satu murid yang belajar di STOVIA.

STOVIA adalah sekolah pendidikan dokter teman-teman. Sekolah ini dibuat agar ada dokter dari kalangan rakyat Indonesia.

Semua calon dokter di sana harus tinggal di asrama dan mengenakan pakaian adat masing-masing daerah, lo.

Baca Juga : Wow! Kedai Es Krim di Indonesia ini Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial!

Yuk, lihat video ini juga!