Tika mengambil rantang sup lalu buru-buru lari keluar dari pintu rumah. Ia sebetulnya merasa sangat sedih sampai ia menangis di sepanjang jalan. Namun ia tak ingin ibunya melihat ia menangis. Ia tak ingin terlihat seperti bayi yang cengeng.
Langkah Tika terasa berat menuju ke rumah Nek Kusi. Nek Kusi adalah tikus tua yang sebatang kara. Ia tak punya keluarga. Nek Kusi tak pernah ceria. Ia lebih sering mengeluh. Dan sekarang, di saat ia flu berat, pasti akan lebih sering mengeluh dibanding hari biasanya. Begitu pikir Tika.
Baca Juga : Karena Vitiligo, Bulu Kucing Ini Berubah Warna, lo! Apa Itu Vitiligo?
Setiba di rumah Nek Kusi, Tika buru-buru pergi ke dapur. Ia memasak air panas, lalu mengisinya di termos. Sewaktu-waktu Nek Kusi ingin teh hangat, air panas sudah tersedia. Ia juga meletakkan rantang sup, mangkuk sup, dan gelas minuman di meja makan.
Tika lalu mengambil sapu dan mulai bekerja dengan cepat tanpa mengeluarkan suara. Tak lama kemudian, rumah Nek Kusi tampak sudah rapi dengan lantai berkilat bersih.
Baca Juga : Ingin Pinjam Buku? Wajib Bayar dengan Sampah Plastik #AkuBacaAkuTahu