Ada Banyak Chinatown atau Pecinan di Dunia, Kenapa Begitu? #AkuBacaAkuTahu

By Tyas Wening, Senin, 25 Februari 2019 | 19:33 WIB
Ilustrasi Kampung Pecinan
Ilustrasi Kampung Pecinan (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Jika teman-teman sedang berkunjung ke beberapa kota di Indonesia atau negara lain, kamu pasti akan menemukan setidaknya ada satu Chinatown atau Kampung Pecinan di setiap kota besar.

Di Indonesia, ada beberapa Kampung Pecinan yang terkenal, lo, teman-teman.

Seperti wilayah Pecinan Semawis di Semarang, Kembang Jepun di Surabaya, Petak Sembilan di Jakarta, atau Kampung Ketandan di Yogyakarta.

Selain di Indonesia, ada berbagai Kampung Pecinan yang terkenal juga di negara-negara lain.

Di luar Indonesia, Pecinan disebut dengan Chinatown. Nah, salah satu Chinatown yang terkenal sekaligus tertua ada di Kanada, yaitu di Vancuver, British Columbia.

Tempat Tinggal Keturunan Etnis Tionghoa yang Melakukan Migrasi

Saat berada di Kampung Pecinan, kita akan menemukan berbagai pernak pernik, penjual makanan, tempat ibadah, hingga rumah-rumah yang khas Tiongkok.

Baca Juga : Dari 10 Kota Terbesar di Dunia, 6 di Antaranya Ada di Asia, lo!

Hal ini disebabkan karena Kampung Pecinan memang menjadi wilayah yang banyak ditinggali oleh keturunan etnis Tionghoa.

Perkembangan Kampung Pecinan di berbagai negara biasanya terjadi karena migrasi atau perpindahan penduduk Tiongkok atau keturunan Tionghoa secara besar-besaran ke suatu daerah tertentu.

Nah, Kampung Pecinan kemudian dibuat agar orang-orang yang melakukan migrasi mempunyai tempat tinggal yang terlihat mirip dengan tempat asal mereka.

Ada berbagai faktor yang membuat warga Tiongkok perlu bermigrasi ke negara-negara lain.

Misalnya adanya penjajah di negara mereka, wabah penyakit yang mematikan, atau karena kebijakan pemerintah.

Selain itu, predikat negara dengan penduduk terbanyak di dunia juga kadang memaksa para penduduk di negara Tiongkok untuk melakukan migrasi, nih, teman-teman.

Penduduk Tiongkok yang sudah merasa tidak nyaman tinggal di negaranya lalu memilih untuk pindah ke negara lain yang dianggap lebih nyaman.

Migrasi yang dilakukan oleh etnis Tionghoa dan keturunannya ini sudah berlangsung lama, lo, teman-teman.

Jalur Perdagangan

Selain migrasi, ada juga yang menyebabkan warga Tiongkok menyebar ke negara-negara lain, yakni perdagangan Jalur Sutra.

Baca Juga : Beragam Kue di Berbagai Perayaan, Ada yang Digambar Seperti Bunga Teratai

Jalur Sutra adalah sebuah jalur perdagangan di Eurasia yang menghubungkan antara jalur Timur dan Barat yang kebanyakan dilalui menggunakan kapal laut.

Selain sebagai jalur perdagangan, Jalur Sutra juga memberikan banyak dampak. Misalnya dalam bidang budaya, makanan, agama, ilmu pengetahuan, sampai teknologi.

Salah satu pedagang yang melalui dan memanfaatkan Jalur Sutra ini tentu saja para pedagang dari Tiongkok.

Karena melakukan perjalanan ke berbagai negara melalui Jalur Sutra, pedagang Tionghoa akan singgah atau mampir di kota tersebut selama beberapa waktu.

Setelah itu, mereka mulai tinggal, menetap, dan membuat berbagai komunitas.

Nah, hubungan tadi terus berlangsung selama ratusan tahun dan membuka jalur ekonomi lainnya hingga mengembangkan berbagai kapal dagang.

O iya, selain ada Chinatown, ada juga wilayah yang dihuni oleh keturunan negara lain, misalnya Little India yang dihuni oleh warga keturunan India, dan Little Korea yang dihuni warga keturunan Korea.

Di berbagai wilayah itu, kita bisa belajar kebudayaan dari negara lain, lo, teman-teman.

Selain itu, dengan banyak membaca mengenai sejarah tempat-tempat tadi, kita bisa menambah pengetahuan mengenai budaya negara lain juga.

#AkuBacaAkuTahu

Baca Juga : Apakah Ninja Benar-Benar Ada di Jepang?