Jalur Sutra, Jalur Penghubung Perdagangan Antar Bangsa Berbagai Negara

By Avisena Ashari, Rabu, 27 Februari 2019 | 14:47 WIB
Duta dari Tiongkok melakukan perdagangan ke negara barat melalui jalur sutra (Wikimedia Commons)

200 tahun sebelum masehi, duta dari Tiongkok, Zhang Qian, dikirim untuk bernegosiasai dengan suku nomaden di Barat.

Zhang Qian melaporkan pada Kaisar Han tentang keadaan dunia luar yang peradabannya semakin maju, berpotensi untuk perdagangan dan banyak barang di perbatasan Barat.

Kaisar pun mengirimkan duta dan pedangang ke Persia dan India untuk menukar kain sutra dan batu giok dengan kuda dan kapas. Kaisar juga menyertakan prajurit untuk melindunginya.

Jalur sutra pun semakin berkembang di sepanjang Eurasia.

Dampak Jalur Sutra

Dengan jalur ini, barang-barang Tiongkok seperti sutra bisa dipakai orang Roma.

Perabotan kaca yang dibuat bangsa Romawi juga berharga tinggi di Tiongkok.

Ekspedisi militer di Asia Tengah juga melihat pertemuan prajurit Tiongkok dan prajurit Romawi.

Kemungkinan dari sinilah prajurit Romawi mengadaptasi senjata busur silang.

Yap, selain bertukar barang, mereka juga bertukar ide, budaya, bahasa, sampai ajaran agama.

Baca Juga : Boneka Daruma, Oleh-Oleh Simbol Ketekunan dan Keberuntungan Jepang