Cerpen Anak: Teng Beng Sin

By Sarah Nafisah, Selasa, 5 Maret 2019 | 19:10 WIB
Cerpen Anak: Teng Beng Sin (Agus)

Tidak terasa, mereka tidak saling mengejek lagi. Contoh bunyi surat mereka:

“Awas, di kelasku ada wabah kutu rambut! Ini buktinya”. Pada surat itu, dua ekor bangkai kutu rambut direkat dengan selotip. Balasannya berbunyi:

“Yah, ngirim kok cuma dua ekor. Mati, lagi! Temanku pesan 6 jantan dan 6 betina yang masih hidup, untuk diternakkan di kepalanya!”

Baca Juga : Kenapa Bendera Kuning Dijadikan Simbol Kematian di Indonesia, ya?

Kemudian gedung SD Luhur II selesai dibangun. Pada hari terakhir Teng Beng Sin menempati bangku yang sama dengan Ana, ia menulis.

Tiwul, besok kamu hadir di pesta perpisahan SD Luhur I dan II? Aku ingin bertemu. Aku tunggu pukul 7.00 di bangku kita ini.

Teng Beng Sin.

Baca Juga : Seberapa Jauh Terbangnya Pesawat Kertas yang Memecahkan Rekor?