Lebah ini juga memiliki mulut dan labrum yang besar. Labrum adalah sabuk tulang rawan berbentuk melingkar yang berguna untuk keseimbangan sendi.
4. Penemu Wallace
Lebah raksasa ini pertama kali ditemukan oleh penjelajah asal Inggris bernama Alfred Russel Wallace di pulau Bacan, Indonesia.
Selama 1854 sampai 1864, Wallace menjelajah berbagai pedalaman Indonesia untuk menemukan berbagai keragaman flora dan fauna, termasuk lebah jenis ini.
Setelah ditemukan oleh Wallace pada tahun 1859, lebah ini baru terlihat lagi di Indonesia pada tahun 1981, setelah itu dianggap punah.
Namun kini serangga itu muncul kembali dan kawanannya masih banyak.
Baca Juga : Lebah Madu Tiga Juta Helai Rambut di Tubuhnya, Apa Fungsinya?
O iya, ilmuwan menamakan lebah raksasa ini dengan nama lebah wallace karena untuk menghormati jasa Alfred Wallace.
5. Sengatan Lebah Wallace
Menurut peneliti, lebah raksasa ini bukanlah tipe yang suka menampakkan diri di depan manusia, mereka lebih menyukai hidup di sarang di pepohonan hutan tropis.
Namun, bila diganggu, lebah ini bisa menyengat sampai beberapa kali dan sengatannya tidak akan membunuh manusia.