Bobo.id - Teman-teman, ilmuwan di Tiongkok menemukan fosil yang unik, nih.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ditemukan fosil burung dengan telur yang belum dikeluarkan dari tubuhnya.
Fosil ini juga merupakan spesies baru yang hidup 110 juta tahun lalu, lo.
Ayo, kita cari tahu tentang penemuan langka ini.
Penemuan Fosil Burung dengan Telur di Dalamnya
Kelompok peneliti dari Institut Paleontologi dan Paleoantropologi Vertebrata di Akademi Sains Tiongkok baru saja merilis jurnal tentang penemuan baru.
Mereka menemukan seekor burung dari spesies baru yang bernama Avimaia schweitzerae.
Diperkirakan, burung Aviamaia ini hidup di bagian yang saat ini merupakan timur laut Tiongkok.
Spesies ini masuk ke dalam kelompok burung Enantiornithes. Kelompok burung ini banyak ditemukan pada periode Cretaceous atau periode kapur. Di era ini ia hidup berdampingan dengan dinosaurus, lo.
Uniknya, di dalam fosil tersebut juga ada telur yang menjadi fosil.
Baca Juga : Peristiwa Ekuinoks Membuat Telur Lebih Mudah Berdiri, Apakah Benar? #AkuBacaAkuTahu
Yap, telur tersebut belum sempat dikeluarkan oleh burung tersebut, teman-teman.
Peneliti pun meneliti fosil induk dan fosil telurnya sekaligus.
Rupanya, peneliti menemukan ada hal yang berbeda dalam sistem reproduksi atau perkembangbiakan si ibu burung.
Ada apa, ya?
Telur yang Tersangkut
Fosil telur ini menunjukkan kalau cangkangnya memiliki dua lapisan.
Normalnya, telur hanya memiliki satu lapisan cangkang saja.
Lapisan cangkang telur ini juga sangat tipis, menunjukkan kalau telurnya tidak berkembang dengan baik.
Ketika telur tidak dikeluarkan, akan ada lapisan kedua yang menutupinya.
Ini juga terjadi pada burung masa kini, teman-teman. Yaitu pada masa stres. Dinosaurus sauropoda dan keluarga penyu juga mengalaminya, teman-teman.
Kemungkinan, kondisi telur tersebut membuat ibunya wafat.
Baca Juga : Mengapa Ada Burung yang Tidak Bisa Terbang? Ayo, Kita Cari Tahu!
Ilmuwan memperkirakan telur itu tersangkut. Kondisi ini dikenal dengan sebutan telur yang terikat.
Peneliti memperkirakannya karena telur tersebut terawetkan dengan baik, teman-teman.
Bukan hanya cangkangnya, ilmuwan paleontologi ini bisa menyelidiki selaput telur dan kutikulanya.
Kulit luar atau kutikula ini adalah protein yang melindungi cangkang saat telur sudah dewasa.
Penemuan ini membuat ilmuwan bisa mengetahui peran dari kutikula dalam telur burung purba.
Kalsium Pada Ibu Burung
Peneliti juga menemukan hal penting di bagian tengkorak si ibu burung.
Saat burung betina akan bertelur, ia akan mengumpulkan kalsium di tempat penyimpanan di tengkoraknya.
Kalsium yang disimpan ini adalah tulang meduler. Tulang meduler sendiri sudah pernah ditemukan pada fosil burung, dinosaurus, dan pterosaurus, teman-teman.
Baca Juga : Peneliti Menemukan Fosil Paru-paru Burung Purba Berusia 120 Juta Tahun
Nah, karena itu lah burung ini diberi nama Aviamaia schweitzerae.
'Aviamaia' merupakan kata yang diambil dari bahasa Yunani, yang artinya ibu burung.
Sementara schweitzerae diambil dari nama Dr Mary Higby Schweitzer.
Beliau merupakan orang yang berjasa dalam penemuannya tentang tulang meduler dan paleontologi molekuler.
Wah, penemuan seperti ini membuat kita bisa memahami kehidupan di masa lalu, teman-teman!
Baca Juga : Disebut Fosil Hidup, Hewan Mirip Kadal Ini Bukan Keluarga Kadal, lo
Yuk, lihat video ini juga!