Bobo.id – Bulan adalah satu-satunya satelit alami yang dimiliki planet kita, Bumi.
Tahukah teman-teman? Ada beberapa astronaut yang sudah pernah mengunjungi Bulan, lo.
Astronaut pertama yang terbang ke satelit alami Bumi itu adalah Neil Armstrong.
Baca Juga : Tak Hanya Pizza, 5 Makanan Terkenal Ini Juga Khas Italia, Pernah Coba?
Selain itu, ada sebelas orang yang juga pernah menginjakkan kakinya di Bulan.
Pendaratan di Bulan ini terdiri dari beberapa misi yang dikenal dengan nama misi Apollo.
Pendaratan terakhir kali di Bulan dilakukan pada 1972. Setelah itu, belum ada astronaut yang mengunjungi Bulan lagi sampai saat ini.
Baca Juga : Tayang di Bioskop Mulai Hari Ini, Kita Terbang Bersama Dumbo, yuk!
Baik NASA maupun lembaga antariksa lain belum melakukan misi ke Bulan lagi.
Padahal, misi Apollo merupakan salah satu pencapaian terbaik NASA. Hmm, kira-kira apa penyebabnya, ya?
Tujuan Pendaratan
Sebenarnya, apa tujuan NASA mendaratkan beberapa astronaut ke Bulan, ya?
Baca Juga : Semut yang Jatuh dari Tempat Tinggi Bisa Tetap Hidup, Apa Rahasianya?
Astronaut yang berhasil menginjakkan kaki ke Bulan itu bisa menjadi saksi tentang kondisi nyata Bulan.
Dari informasi mereka, sekarang kita tahu bahwa permukaan Bulan itu dipenuhi kawah dan batu.
Mereka mengumpulkan bebatuan, mengambil foto, dan melakukan percobaan di sana.
Baca Juga : Kisah Seru Kak Puty Puar, Ilustrator yang Hobi Menulis #AkuBacaAkuTahu
Tujuannya untuk mengetahui apakah manusia bisa tinggal di sana dalam waktu yang lama.
Kalau bisa, hal ini pasti bisa memudahkan astronaut lain untuk menjalankan semua misi ruang angkasa.
Misalnya penciptaan teleskop, meneliti Mars, bahkan juga wisata antariksa.
Baca Juga : Dari Bandara Terluas Hingga Terbaik, Ini 5 Bandara Keren di Dunia
Biaya yang Mahal
NASA merupakan lembaga antariksa milik Amerika Serikat. Karena itulah, seluruh misi NASA didanai oleh pemerintah Amerika.
Pemerintah Amerika memberikan dana untuk proyek-proyek NASA sekitar 273 triliun rupiah per tahunnya.
Jumlah dana itu terlihat sangat banyak, kan. Namun, ternyata itu belum cukup untuk melakukan misi ke Bulan.
Baca Juga : Bolehkah Kita Membersihkan Kedua Telinga dengan Sabun saat Mandi?
Itu karena dana itu harus dibagi-bagi lagi untuk sekian banyak proyek yang dijalankan oleh NASA.
Ada pembuatan teleskop antariksa James Webb dan pembuatan roket raksasa SLS.
Ada juga beberapa misi jauh, seperti misi ke Jupiter, Mars, sabuk asteroid, bahkan ke luar tata surya.
Baca Juga : Korea Punya Sistem Perhitungan Usia yang Berbeda, Hitung Usiamu, yuk!
Sedangkan misi ke Bulan itu sendiri bisa menghabiskan dana sekitar 112 triliun rupiah per tahunnya, hampir setengah dari dana yang diberikan oleh pemerintah.
Kondisi Bulan Menjadi Penghambat
Selain biaya yang mahal, kondisi Bulan juga menjadi penghambat para astronaut untuk kembali lagi ke sana.
Permukaan Bulan yang dipenuhi oleh kawah dan bebatuan itu menjadi ancaman pendaratan.
Baca Juga : Wah, Ternyata Apel Tidak Boleh Dijadikan Pencuci Mulut, Apa Sebabnya?
NASA harus mengirim satelit lebih dulu untuk memetakan permukaan Bulan sebelum meluncurkan astronaut.
Setelah berhasil mendarat dengan aman, astronaut juga tidak bisa lepas dari masalah.
Pecahan halus atau debu yang berada di permukaan Bulan juga bisa menjadi ancaman, lo.
Baca Juga : Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Kita Kalau Terkena Radiasi Ponsel
Selain itu, tidak seperti Bumi, Bulan tidak memiliki atmosfer.
Akibatnya, permukaan Bulan bisa jadi sangat panas saat terpapar langsung oleh sinar Matahari dan bisa jadi sangat dingin juga gelap total saat berada jauh dari Matahari.
Lihat video ini juga, yuk!