Bahkan beberapa pemuka agama menyebut garpu sebagai benda yang jahat, lo.
Itu karena menurut mereka, satu-satunya hal yang pantas digunakan untuk menyentuh "makanan dari Tuhan" adalah tangan.
Garpu sebagai alat makan yang dibawa oleh Winthrop tidak diakui sebagai alat makan.
Hingga pada 1721, seorang pria dengan status sosial yang tinggi memakainya di meja makan saat berada di wilayah Plymouth Colony.
Penyebaran budaya penggunaan garpu lainnya dilakukan oleh para bangsawan Prancis yang diundang perjamuan makan ke berbagai negara, termasuk Amerika dan negara-negara Eropa lainnya.
Saat menghadiri jamuan makan, para bangsawan biasanya membawa peralatan makannya sendiri, terutama garpu.
Itu karena masih banyak negara yang belum menggunakan dan menyediakan garpu.
Baca Juga : Punya Pengaruh dari Bela Diri Jepang dan Tiongkok, Ini Sejarah Karate
Nah, penduduk Amerika melihat tata cara makan bangsawan Prancis menggunakan garpu dan pisau dianggap sebagai sesuatu yang anggun dan sopan.
Sebab sebelum garpu digunakan sebagai alat makan, jika makanan sulit diambil menggunakan sendok, tangan akan digunakan untuk membantu mengambil makanan.
Hal ini membuat acara makan jadi cukup berantakan dan membuat tangan kotor, teman-teman.
Maka penduduk Amerika mulai mengadopsi budaya makan menggunakan garpu yang dibawa oleh bangsawan Prancis.
Sedangkan di Inggris, budaya makan menggunakan garpu mulai digunakan sejak 1633, setelah Raja Charle I mengatakan garpu layak digunakan sebagai alat makan.