“Tapi, aku belum pernah bertemu denganmu. Aku belum pernah memberimu kebaikan. Kalau kau perlu bantuanku, aku wajib membalas kebaikanmu. Tapi sayangnya, aku hanya nelayan miskin,” kata Hsu. “Siapakah namamu?” tanya Hsu lagi.
“Namaku Wang. Kau sering menolongku. Nama lengkapku Wang Liu Lang,” katanya, lalu berpamitan.
Keesokan harinya, Hsü menjual ikannya di pasar. Dari penjualan ikan, ia bisa membeli teh dari daun-daun teh terbaik.
Ia juga membeli mantao yang terbaik di pasar itu. Sebagian uangnya bisa ia berikan pada istrinya.
Baca Juga : Pernah Melihat Mata Menjadi Merah Saat Difoto? Ini Dia Sebabnya
Pada malam harinya, seperti biasa, ia kembali ke sungai untuk memancing sambil membawa bekalnya.
Di sana, ternyata Liu Lang, teman barunya telah menunggu. Mereka menghabiskan malam bersama, persis seperti malam sebelumnya.
Pada saat Hsu tidak mendapat ikan, Liu Lang akan memukul permukaan air sungai, dan ikan-ikan pun berdatangan ke arah Hsu. Hal ini berlangsung selama beberapa bulan.
Suatu malam, Hsü memancing di tepi sungai seperti biasa. Namun kali itu, Liu Lang sahabatnya tidak muncul.
Tidak seperti biasanya, kali itu suasana sungai sedang ramai karena ada Festival Musim Semi di ujung sungai.
Terdengar bunyi genderang, petasan dan teriakan seru warga desa di kejauhan.
Baca Juga : Wah, Ada Pelangi di Malam Hari, Cari Tahu Penjelasannya, yuk!