Bobo.id – Teman-teman, waktu kecil kita pasti juga diajari oleh orangtua untuk buang air di toilet.
Tujuannya agar kita belajar kebersihan dan menanamkan sikap taat norma yang berlaku.
Tentunya, butuh waktu dan proses bagi kita untuk mempelajari kebiasaan baru tersebut.
Baca Juga : Gawat, Kawanan Sapi Liar Masuk ke Sebuah Supermarket di Hongkong
Namun, apa jadinya kalau hewan yang diajari untuk buang air di toilet? Di Belanda, beberapa peneliti mengajarkan buang air pada sejumlah sapi.
Apa tujuan dari para peneliti melakukan hal tersebut, ya? Lalu, apa saja kesulitan yang dialami. Kita cari tahu bersama, yuk!
Baca Juga : Suka Makan Daging dan Minum Susu Sapi? Lihat Fakta Uniknya, yuk!
Upaya Penyelamatan Lingkungan
Tentu tidak mudah untuk mengajari hewan untuk tertib buang air di toilet. Ini tentunya bukanlah tugas mudah bagi para peneliti.
Namun, ini menjadi salah satu upaya yang diusahakan para peneliti untuk membantu mengurangi emisi yang menyebabkan kerusakan lingkungan, terutama dari pengolahan limbah urine atau air pipis sapi.
Baca Juga : Apa Perbedaan Susu Bebas Laktosa dan Susu Sapi Biasa? Ayo, Cari Tahu!
Peneliti di Belanda harus membuat agar hewan itu mau pipis di tempat khusus.
Uji coba dimulai di sebuah peternakan di Belanda dan menggunakan perangkat khusus untuk mengumpulkan urin sapi.
Baca Juga : Tidak Hanya Susu Sapi, Ternyata Susu Kerbau Juga Punya Banyak Manfaat!
Nah, rata-rata seekor sapi mengeluarkan 15-20 liter urine per hari.
Toilet sapi ini diciptakan oleh Henk Hanskpam, bentuknya sebuah kotak yang ditempatkan di belakang sapi. Sementara itu, di depan hewan tersebut diletakkan bak makanan.
Jadi, ketika sapi-sapi itu sudah selesai makan, sebuah lengan robot akan mendorong saraf di dekat ambing (kelenjar yang mengeluarkan susu) sapi, yang membuat hewan itu ingin buang air kecil.
Baca Juga : Sering Diabaikan, Ini Alasan Kucing Tidak Boleh Minum Susu Sapi
Toilet sapi ini sedang diuji coba di sebuah peternakan dekat kota Doetinchem, Belanda Timur.
Kabar baiknya, 7 dari 58 ekor sapi di peternakan tersebut telah terbiasa menggunakan toilet tanpa perlu didorong oleh lengan robot terlebih dahulu.
Menurut Hankspam, 7 sapi tersebut telah mengenali kotak itu, mengangkat ekor mereka, lalu pipis.
Baca Juga : Sejak Kapan Manusia Minum Susu Sapi, ya? Ayo, Kita Cari Tahu!
Program pelatihan sapi untuk buang air ini memang dibuat untuk mengatasi permasalahan lingkungan.
Belanda memberlakukan aturan yang lebih ketat tentang emisi amonia, yang dapat menyebabkan polusi pada atmosfer dan mengiritasi mata manusia.
Amonia merupakan senyawa kimia yang baunya sangat menyengat. Senyawa kimia ini dapat dihasilkan dari proses pembusukan hewan nitrogen dan materi sayuran, teman-teman.
Baca Juga : Penyebab Alergi Susu Sapi yang Sering Menyerang Anak-Anak
Senyawa ini dapat menciptakan kerusakan gangang yang berkembang ketika bercampur dengan air.
Akibat adanya program ini, kandang sapi menjadi lebih bersih dan tanah menjadi lebih kering. Tanah yang kurang lembab ini baik untuk kesehatan kuku sapi.
Selain itu, produk toilet ini dapat mengurangi paling tidak setengah dari jumlah amonia yang diproduksi dari sapi yang buang air kecil di tanah terbuka.
Wah, apakah sapi-sapi di Indonesia juga bisa diajari untuk buang air kecil di toilet sapi ini, ya?
Baca Juga : Ternyata Ini Fungsinya Hidangan Penutup, Buat Puding Telur Mata Sapi, Yuk!
Tonton video ini, yuk!