Dongeng Anak: Penyihir dan Muridnya

By Sarah Nafisah, Selasa, 2 April 2019 | 19:35 WIB
Dongeng Anak: Penyihir dan Muridnya (Dok.Majalah Bobo/Hanif M.)

Pada saat itu, Bosmak tiba di taman itu juga. Ia kembali ke bentuk manusia dan bermain kecapi sambil menyanyikan lagu. Sultan tertarik dan menyuruhnya menyanyi beberapa lagu lagi. Setelah beberapa lagu ia lantunkan, Bosmak dengan sopan berkata,

“Bolehkah aku meminta setangkai mawar sebagai imbalan lagu-laguku...”

Sultan sangat marah, “Apa kau tak tahu, ini adalah kuntum mawar terindah dan terharum yang pernah aku miliki! Berani-beraninya kau meminta!”

Baca Juga : Memasang dan Melepas Kancing Jas Juga Ada Aturannya, lo! Pernah Tahu?

Bosmak berusaha membujuk dengan kata-kata manis,  

“Ampuni hamba, Yang Mulia. Hamba hanya penyanyi miskin yang murung. Hamba berkeliling dunia demi mencari mawar indah itu. Sungguh tak disangka, mawar itu berada di tangan lembut Sultan. Hanya mawar itu yang bisa membuat hidup hamba menjadi ceria kembali...”

Sultan menjadi terharu. “Apalah arti mawar ini bagiku? Pengembara ini sangat membutuhkannya.”

Baca Juga : Memasang dan Melepas Kancing Jas Juga Ada Aturannya, lo! Pernah Tahu?