Pernah Ada Stasiun Antariksa Jatuh, Bagaimana Caranya Mengorbit, ya?

By Tyas Wening, Sabtu, 27 April 2019 | 10:22 WIB
Ilustrasi Stasiun Ruang Angkasa
Ilustrasi Stasiun Ruang Angkasa (Pixabay/SpaceX-Imagery)

Bobo.id - Pada 12 April 1961, Yuri Gagarin, seorang kosmonot asal Uni Soviet, menjadi orang pertama yang berhasil pergi ke ruang angkasa dan berada di antariksa selama satu jam 48 menit.

Sejak perjalanan Yuri Gagarin ke runag angkasa, banyak perjalanan antariksa lainnya yang dilakukan, termasuk Neil Armstrong yang berhasil menginjakkan kakinya di Bulan, teman-teman.

Nah, karena banyaknya perjalanan ruang angkasa yang dilakukan dan berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui keadaan di antariksa, maka diluncurkanlah Stasiun Antariksa Internasional atau ISS.

ISS berguna sebagai tempat tinggal astronaut selama melakukan misi di ruang angkasa, lo.

Ada beberapa negara yang sudah memiliki ISS, seperti ISS milik NASA dari Amerika, Mir 2 milik Rusia, dan Fasilitas Orbital Colombus milik Eropa.

Baca Juga : Stasiun Antariksa Diperkirakan Pensiun Tahun 2020, di Mana Benda yang Lebih Besar dari Lapangan Bola itu Dikubur?

Selain ketiga stasiun antariksa tadi, ada juga stasiun antariksa Tiangong-1 milik negara Tiongkok.

Sayangnya, Tiangong-1 sudah tidak ada mengorbit Bumi lagi, teman-teman, karena stasiun antariksa ini sudah jatuh ke Bumi pada 2018 yang lalu.

Kalau pernah ada stasiun antariksa jatuh, lalu sebenarnya bagaimana stasiun antariksa mengorbit agar tidak terjatuh ke Bumi, ya?