Lidah ternyata Juga Bisa Mencium Bau, Bagaimana Caranya, ya?

By Tyas Wening, Jumat, 26 April 2019 | 18:34 WIB
Ilustrasi lidah. (Dok. Majalah Bobo)

Bobo.id - Untuk mencium aroma makanan atau minuman, kita mengandalkan salah satu dari lima indra yang kita miliki, yaitu indra penciuman.

Indra penciuman pada tubuh kita adalah hidung. Pada beberapa orang, bisa sangat sensitif terhadap aroma tertentu.

Namun, selain hidung sebagai indra penciuman, ternyata ada bagian lain di tubuh kita yang bisa mencium aroma tertentu, lo, teman-teman.

Bagian tubuh tersebut ternyata merupakan indra lain di tubuh kita yang tentunya mempunyai fungsi utama, bukan sebagai indra penciuman.

Baca Juga : Lidah Terbakar karena Makan Makanan Panas? Ini Cara Mengatasinya

Lidah Bisa Mencium Bau

Tubuh kita memiliki lidah yang berfungsi sebagai indra perasa, teman-teman. Artinya, lidah digunakan untuk membedakan berbagai rasa yang masuk melalui mulut dan melewati lidah.

Ada rasa manis, asin, pahit, asam, dan umami pada makanan yang bisa kita rasakan melalui lidah sebagai indra perasa.

Uniknya, sebuah penelitian terbaru menyebutkan kalau ternyata lidah manusia tidak hanya berguna sebagai indra perasa saja, tapi juga dapat berfungsi untuk membedakan bau, lo, teman-teman.

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dari Monell Chemical Senses Center yang melaporkan kalau ada reseptor bau dalam hidung juga terdapat di sel perasa di lidah manusia.

Komponen Utama Penyusun Identitas Makanan Dimulai di Lidah

Peneliti menemukan kalau ternyata lidah juga mempunyai olfaktori fugsional seperti yang terdapat di hidung.

Olfaktori fungsional adalah reseptor dalam hidung yang berperan dalam mendeteksi aroma yang tercium oleh hidung.

Dengan penemuan ini, menandakan kalau ada interaksi antara aroma dan rasa yang merupakan komponen utama yang menjadi penyusun identitas makanan.

Selama ini, peneliti percaya bahwa interaksi antara komponen utama penyusun identitas makanan dimulai di otak, tapi penelitian dengan adanya penelitian terbaru, diketahui bahwa interaksi tersebut dimulai di lidah.

Baca Juga : 4 Makanan Ini Membuat Gigi Berubah Warna jadi Kuning, Apa Saja, ya?

Reseptor di Lidah Mengalami Evolusi

Untuk bisa mengetahui jenis suatu makanan, ternyata identitas makanan dipengaruhi oleh dua komponen, teman-teman, yaitu rasa serta aroma.

Uniknya, reseptor di lidah manusia yang bisa mendeteksi molekul manis, pahit, asin, asam, dan umami telah berevolusi, lo, teman-teman.

Reseptor di lidah yang tadinya hanya bsia merasakan kelima molekul tadi berevolusi menjadi penentu nilai nutrisi dan bisa mendeteksi adanya racun yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut.

Aroma yang dihirup oleh hidung menyediakan berbagai informasi detail mengenai kualitas dan identitas makanan, lo, sehingga kita bisa membedakan antara daging sapi dengan daging ayam, baik yang masih segar ataupun yang sudah tidak.

Sel di Dalam Hidung Juga Terdapat di Sel Perasa

Setelah mendapatkan informasi mengenai aroma yang tercium oleh hidung, otak kemudian mengombinasikan seluruh informasi yang didapatkan dari berbagai indra untuk menciptakan sensasi sensorik yang unik.

Nah, dari penelitian tersebut, peneiti mengetahui bahwa di sel perasa terdapat berbagai molekul yang dulu diketahui hanya berada di reseptor olfaktori yang terdapat di hidung.

Peneliti juga menggunakan metode lainnya untuk mengamati bahwa kultur sel perasa di idah bisa merespons molekul bau sama dengan yang dilakukan oleh reseptor olfaktori yang ada di hidung.

Dari dua temuan tersebut tadi diketahui bahwa reseptor olfaktori di hidung juga berperan pada sistem perasa lewat interaksi yang dilakukan dengan reseptor perasa di lidah.

Baca Juga : Ablutofobia, Fobia Spesifik pada Aktivitas Mandi Hingga Mencuci

Penemuan Bisa Berguna untuk Mengurangi Kelebihan Berbagai Asupan pada Tubuh

Dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti, hal ini bisa digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan, nih, teman-teman.

Salah satunya adalah untuk mengubah rasa yang berbasis aroma dan mengurangi kelebihan berbagai asupan dalam tubuh.

Asupan tersebut misalnya kelebihan asupan garam, gula, dan lemak yang bisa memengaruhi kesehatan kita, seperti menimbulkan obesitas atau diabetes.

Selain itu, penelitian ini juga memberikan informasi penting untuk membuat kita bisa memahami cara kerja atau hubungan antara aroma dan rasa serta bagaimana mereka menghasilkan persepsi di otak.

Lihat video ini juga, yuk!